Terkini

UKW Angkatan 54-55, Ketua PWI Jatim: Peran Penting Wartawan Tangkal Hoak

482
×

UKW Angkatan 54-55, Ketua PWI Jatim: Peran Penting Wartawan Tangkal Hoak

Sebarkan artikel ini
UKW PWI Malang
Ketua PWI Jawa Timur, Luthfil Hakim, saat memberikan sambutan pada pembukaan UKW Angkatan 54-55 di Malang

BERITABANGSA.ID – MALANG – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang raya menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pada Sabtu-Minggu (18-19/11/2023) di Mini Block Office, Malang.

Sebanyak 48 wartawan dari berbagai kota di Jawa Timur turut dalam UKW Angkatan 54-55 kali ini.

Scroll untuk melihat berita

Beberapa diantaranya mengikuti UKW madya dan Utama, masing-masing 2 kelas, terbanyak adalah UKW muda yakni 4 kelas.

Pembukaan diadakan satu hari sebelum UKW digelar, tepatnya pada Jumat (17/11/2023) di Hotel Aria Gajayana, Malang.

Pada pembukaan tersebut juga digelar acara diskusi ekonomi kreatif yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Malang yang membahas perekonomian Kota Malang terkait keberadaan Malang Creative Center (MCC) yang semakin menunjukkan kontribusinya dalam memacu dan menginkubasi para pelaku UMKM.

Luthfil Hakim, Ketua PWI Jawa Timur, memberikan apresiasi kepada PWI Malang Raya atas digelarnya UKW ini.

Menurutnya, selama ini PWI Malang Raya merupakan yang terbanyak dalam mengadakan Uji Kompetensi Wartawan.

“Ini menjadi bukti bahwa PWI Malang Raya dan stakeholder benar-benar memperhatikan kualitas wartawan,” jelasnya saat memberikan sambutan.

UKW PWI Malang
Suasana saat hari pertama UKW Angkatan 54-55 yang berlangsung di MBO

Ketua PWI Jatim menyebut, sebanyak kurang lebih 1400 wartawan yang telah mengikuti UKW melalui PWI dan yang terbanyak adalah disumbang oleh PWI Malang Raya.

“Mudah-mudahan hal ini bisa diikuti oleh PWI di kota dan provinsi lainnya,” harap Luthfil.

Ia menjelaskan, menurut catatan dewan pers jumlah wartawan yang sudah mengikuti UKW sebanyak 21 ribu dari 250 ribu wartawan yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Jadi masih kurang dari 10 persen yang mempunyai SIM (dalam tanda kutip,red),” paparnya.

Luthfil Hakim berharap dari jumlah yang kurang dari 10 persen ini benar-benar bisa kompeten dalam menyajikan berita.

Seiring dengan semakin banyaknya media sosial menyajikan informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya, ia berharap wartawan yang sudah memiliki sertifikat UKW jangan sampai ikut memperkeruh keadaan.

Ia prihatin atas semakin banyaknya berita-berita yang belum tentu benar beredar di masyarakat, sehingga masyarakat bingung, apakah berita tersebut benar atau tidak.

“Jadi saya berharap rekan-rekan jangan sampai ikut-ikutan follow terhadap berita atau video yang belum teruji kebenarannya,” tandasnya.

Dan jikapun terlanjur memberitakan suatu peristiwa yang pada kenyataannya hal tersebut tidak benar, ia mengimbau agar segera melakukan klarifikasi sehingga publik bisa terselamatkan.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *