Terkini

Tragedi Kanjuruhan Malang Mendunia, Kalahkan Tragedi Ghana

69
×

Tragedi Kanjuruhan Malang Mendunia, Kalahkan Tragedi Ghana

Sebarkan artikel ini
Ribuan suporter Aremania turun ke lapangan setelah kecewa timnya mengalami kekalahan atas Persebaya 2-3 di Stadion Kanjuruhan Malang. Sabtu (1/10/2022). (Foto: Istimewa)

BERITABANGSA.COM-MALANG– Tragedi kemanusiaan dalam sepak bola juga terjadi di dunia. Tragedi kericuhan supporter di Kanjuruhan Malang,korbannya melampaui tragedi di Accra Sports Stadion, Accra, Ghana.

Kejadian di salah satu negara Benua Afrika itu menewaskan 126 orang pada 9 Mei 2001.

Scroll untuk melihat berita

Bahkan korban meninggal di Stadion Kanjuruhan melewati tragedi Hillsborough yang terjadi pada 15 April 1989.

Laga sepak bola Arema FC vs Persebaya, adalah paling rawan terjadi bentrok. Sehingga diantisipasi dengan melakukan sweeping Bonek atau pendukung Persebaya agar tidak masuk Stadion.

Benar. Upaya itu berhasil. Pencegahan terhadap bentrok antar supporter bisa dicegah.

“Yang masuk Stadion hanya Aremania saja, karena Bonek hanya nobar di luar , dan di luar kota,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dalam siaran persnya, Minggu (2/10/2022).

Namun, tak dinyana. Justru kekalahan Arema FC 2:3 atas Persebaya malah memicu kemarahan Aremania. Mereka dipicu ungkapan selama 34 tahun menang laga di kandang kenapa harus kalah.

Aremania tak terima dan ngamuk. Meski 38.000 suporter masih di tribun, tapi 3.000 an orang ngamuk turun ke lapangan.

Mereka mencari official dan pemain, hendak minta jawaban dari mereka kenapa kalah. Jangan – jangan dikalahkan.

Semakin brutal sehingga polisi dan TNI menghalau keluar stadion apalagi sudah selesai pertandingannya.

Untuk membawa pemain Persebaya keluar Stadion, cukup memakan waktu. Sehingga menambah emosi Aremania mudah disulut.

Blaar blar… suara tembakan gas air mata menyeruak. Menyergap semua mata Aremania. Mereka lari menuju pintu keluar stadion di gerbang 10 dan 12. Sayang gerbang lain tidak dibuka.

Di sinilah tragedi terjadi. Mabusiat bertumpuk – tumpuk. Saling injak. Pingsan. Mati kehabisan napas. Mobil medis tak cukup membawa begitu banyak korban. Sedikitnya 34 tewas di Stadion.

“Lainnya, 97 meninggal di Rumah Sakit dan 180 orang masih dirawat,” ujar Kapolda Nico yang didesak dicopot ini.

Nah, per Minggu 2 Oktober 2022, korban tewa bertambah. Menjadi 174 orang. Begitu tinggi korban tewas, menjadikan kasus Kanjuruhan Malang ini rekor dunia.

Berikut daftar 10 laga sepak bola di dunia yang paling banyak memakan korban jiwa, versi Priceonomics.com usai kejadian di Stadion Kanjuruhan.
– 24 Mei 1964, Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru, 328 Orang Tewas

– 1 Oktober 2022, Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia, 127 Orang Tewas

– 9 Mei 2001, Accra Sports Stadium Disaster, Accra, Ghana, 126 Orang Tewas

– 15 April 1989, Hillsborough Disaster, Sheffield, Inggris, 96 Orang Tewas

– 12 Maret 1988, Kathmandu Hailstorm Disaster, Kathmandu, Nepal, 93 Orang Tewas

– 16 Oktober 1996, Mateo Flores National Disaster, Guatemala City, Guatemala, 80 Orang Tewas

– 1 Februari 2012, Port Said Staduim Riot, Port Said, Mesir, 70 Orang Tewas

– 23 Juni 1968, Puerta 12, Estadion Monumental, Buenos Aires, Argentina, 71 Orang Tewas

– 2 Januari 1971, Second Ibrox Stadium DIsasterm Glasgow, Skotlandia, 66 Orang Tewas

– 20 Oktober 1982, Luzhniki DIsaster, Leni Stadium, Moskow, Uni Soviet, 66 Orang Tewas

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *