Terkini

Khofifah Bongkar 4 Seni Memimpin PW Muslimat NU

888
×

Khofifah Bongkar 4 Seni Memimpin PW Muslimat NU

Sebarkan artikel ini
Muslimat NU

BERITABANGSA.ID, PANGKAL PINANG – Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa melantik pengurus Pimpinan Wilayah Muslimat NU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masa bhakti 2023-2028 di Pangkal Pinang, Minggu (31/3/2024) sore.

Dihadiri Pj Gubernur Babel Dr Safrizal ZA, Sekdakab Babel Dr Naziarto, pelantikan diawali santunan 45 anak yatim dan 25 lansia dhuafa.

Scroll untuk melihat berita

Sebelum buka puasa bersama, akhir sesi pelantikan, Khofifah berpesan soal membangun ketahanan keluarga.

“Sesuai tema harlah Muslimat NU ke-78 yakni membangun ketahanan keluarga untuk menguatkan ketahanan Nasional, mengacu Alquran surah Annisa ayat 9,” ujarnya.

Yakni, ‘Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya’

Di situ Allah memperingatkan agar manusia meninggalkan generasi kuat, agar tidak lemah fisik, ekonomi, solidaritas sosial dan lainnya.

Maka perempuan atau Muslimat NU harus berjuang menyiapkan generasi yang kuat.

“Parenting itu adalah tugas bersama-sama. Ibu adalah madrasah bagi anak-anak generasi yang kuat,” urai Khofifah.

“Bahwa ibu berperan penting dalam membangun ketahanan keluarga, menyiapkan anak-anaknya memiliki ketahanan iman, ekonomi, sosial dalam menghadapi dinamika kehidupan lokal, regional, nasional hingga global,” tegasnya.

Bagi pengurus yang baru dilantik, pengurus Muslimat NU harus memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.

Sesuai pesan Imam Al Ghazali, saat memimpin organisasi di PW maupun PC antara lain, pertama kelompok Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri yaitu kelompok yang dia tahu bahwa dia punya kemampuan. Di tipe ini, pengurus harus mendorong kemampuan agar bermanfaat untuk umat.

Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri yaitu dia tidak tahu bahwa dia mampu. Terhadap tipe ini, pengurus mengidentifikasi agar kemampuan mereka bisa tereskplore dengan maksimal.

Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri yaitu seseorang tahu bahwa dirinya tidak mampu. Jika ada yang seperti ini, pengurus Muslimat NU meminta mereka belajar.

Dan keempat, kelompok Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri yaitu seseorang yang tidak tahu bahwa dia tidak punya kemampuan.

Maka jika ada yang semacam ini pengurus harus bijak dan mengarahkan agar mereka bisa memiliki kemampuan dan banyak mengabdi bagi umat.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *