Terkini

Seminar Ini Sukses Kurangi Distress Mahasiswa Untag Surabaya

876
×

Seminar Ini Sukses Kurangi Distress Mahasiswa Untag Surabaya

Sebarkan artikel ini
Seminar Untag
Seminar pembekalan dosen pembimbing akademik dalam upaya mencegah distress pada mahasiswa

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, menggelar seminar bertajuk pembekalan dosen pembimbing akademik dalam memberikan pendampingan psikologis bagi mahasiswa di meeting room Q201 Gedung Profesor Roeslan Abdul Ghani, Untag Surabaya.

Seminar itu merupakan tindak lanjut dari survei yang telah dilakukan.

Scroll untuk melihat berita

Dari survei yang dilakukan, Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) menyebut, dari 3146 responden hanya 416 atau 16% tidak memiliki distress (stress negatif,red). Sementara 33% sisanya menghadapi distress tingkat sedang ke berat.

BKA menyadari kondisi yang serius dan memprihatinkan tersebut.

Untuk itu maka sebagai perpanjangan tangan kampus dalam menaruh perhatian kepada kondisi mental mahasiswa, diundang 80 dosen pembimbing akademik (DPA), dan Ketua Program Studi (Kaprodi) seluruh fakultas di Untag Surabaya.

Wakil Rektor I, Harjo Seputro, menyoroti seriusnya masalah ini yang kemudian mengungkapkan bahwa masalah akademik menjadi pemicu utama distress, bahkan menyebabkan beberapa mahasiswa ingin mengakhiri hidup.

Dia mengajak DPA dan Kaprodi untuk menjadi perpanjangan tangan kampus dalam mengatasi persoalan ini.

“Untag tidak bisa diam saja. Masalah akademik itu adalah salah satu pemicu tingkat distress mahasiswa, terbukti beberapa kali terdapat mahasiswa yang ingin mengakhiri hidup dan menyakiti dirinya sendiri (self harm),” ungkapnya, Kamis (25/1).

“Memprihatinkan, oleh karena itu saya berharap DPA dan Kaprodi yang hadir di sini dapat menjadi perpanjangan tangan kami untuk mengatasi persoalan ini,” tuturnya.

Febby Rahmatullah Masruchin, Kepala BKA Untag Surabaya menyampaikan kegiatan ini merupakan penguatan internal yang akan digelar rutin tiap tahunnya agar terjadi pemerataan kepada DPA untuk memberikan pendampingan psikologis bagi mahasiswa.

Sementara itu, Psikolog dokter Dewi Retno Suminar, menekankan kreativitas DPA dalam memahami atmosfer mahasiswa yang sedang mengalami transisi dari remaja ke dewasa.

Mahasiswa, kata Dewi, membutuhkan perhatian lebih, terutama karena mereka rentan mengalami distress baik akademik maupun personal.

“Mahasiswa atau dengan kata lain manusia yang sedang transisi dari remaja ke dewasa, butuh perhatian lebih dalam memahami mereka. Terutama karena mereka rentan mengalami distress entah itu karena masalah akademik atau masalah seperti permasalahan keluarga, pertemanan, ekonomi dan lain sebagainya” paparnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *