Publik Service

Komisi IX DPR RI dan BPOM Sosialisasi Obat dan Makanan Sehat

37
×

Komisi IX DPR RI dan BPOM Sosialisasi Obat dan Makanan Sehat

Sebarkan artikel ini
Komisi IX
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto dari Fraksi PDI Perjuangan, Sosialisasi Obat Dan Makanan Sehat Bersama Badan POM Di Lapangan Sidomulyo Banjarejo

BERITABANGSA.ID, BLORA – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Edy Wuryanto menggandeng Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menggelar sosialisasi obat dan makanan sehat di Lapangan Sepak Bola Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Jawa Tengah Senin (2/10/2023).

Terkait obat-obatan dengan kandungan kimia berbahaya Edy Wuryanto, berharap ada operasi dan pengawasan lebih dari BPOM, dan Dinas Kesehatan.

Scroll untuk melihat berita

“Ya kalau ada makanan dan obat yang tidak mendapat izin dari BPOM dan mengandung zat-zat kimia berbahaya tentu tidak aman tidak sehat,” ujarnya.

Kata dia masyarakat juga bisa mengawasi, membantu kerja Dinas Kesehatan.

Jika ditemukan pelanggaran maka BPOM memberi sanksi pencabutan izin, dan bahkan aparat penegak hukum bisa bertindak.

Dia mencontohkan obat yang perlu diawasi seperti obat penghilang rasa lelah. Obat ini masuk kategori obat keras dan berbahaya.

Tembus UHC

Di sisi lain, Edy Wuryanto bersyukur bahwa Kabupaten Blora telah mendapat tambahan penerima bantuan iuran (PBI) APBN sebanyak 23.000. Tambahan ini tertinggi dibanding daerah lain.

Dia bersyukur karena dengan begitu warga Blora yang menjadi peserta BPJS akan tembus 90%.

Jika sudah demikian maka Kabupaten Blora akan masuk kategori universal health coverage (UHC).

“Kalau sudah UHC, jika warga Blora masuk rumah sakit cukup membawa KTP maka akan gratis, punya KIS atau tidak bila sudah 90% itu sudah otomatis. Itu keuntungannya,” terang Edy Wur, di sela acara.

Edy pun mengapresiasi kerja keras Pemerintah Kabupaten Blora untuk meraih kategori UHC dengan syarat 90 persen penduduk Blora telah menjadi peserta BPJS.

Maka dengan tambahan 23.000 PBI APBN ke Kabupaten Blora maka target itu bisa terpenuhi.

“Sampai saat ini Blora sudah mencapai 82%. Tahun ini sudah di atas 90%. Bukan urutannya tapi melewati persentase 90% itu yang kita harapkan sehingga tugas kita semua termasuk saya yang mengawal kesehatan di Blora orang sakit tidak lagi mikir biaya semuanya,” tuturnya.

Lebih lanjut, praktis tahun ini tinggal data-data dirapikan. Sehingga jika masuk rumah sakit cukup membawa KTP karena sudah memakai mobile JKN. Layanan ini tidak pakai antrean.

“Jika lewat mobile JKN periksa ke Puskesmas daftar dulu, lalu muncul antrean. Datang sebelum pukul 11.00 WIB langsung dilayani dan langsung pulang. Jadi rumah sakitnya kelihatan sepi tapi tingkat kunjungannya sebetulnya tinggi itu manfaatnya,” ucapnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *