Publik Service

Mencegah Stunting, Berikut Komitmen Desa Banjar Kemuning

134
×

Mencegah Stunting, Berikut Komitmen Desa Banjar Kemuning

Sebarkan artikel ini
Cegah Stunting
Kepala Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati saat Memberi Sambutan Acara Pencegahan Stunting yang dilaksanakan Tim KKN Universitas PGRI Adi Buana Surabaya di Kantor Desa Banjar Kemuning

BERITABANGSA.COM-SIDOARJO– Pemerintah Desa (Pemdes) Banjarkemuning Kecamatan Sedati, berkomitmen untuk mencegah stunting atau kekerdilan bagi anak usia Balita.

Di antaranya dengan menjalankan program-program bidang kesehatan yang ada di desa melalui TP PKK pokja IV, seperti bina keluarga balita, bina keluarga remaja, bina keluarga lansia, posyandu balita, pos gizi, posyandu remaja, posbindu, dan posyandu lansia.

Scroll untuk melihat berita

“Selain mencegah stunting dengan program-program, Pemdes juga menambah alokasi dana APBDes 2023,” kata Zainul Abidin Kepala Desa Banjar Kemuning usai memberi sambutan pada program KKN salah satu perguruan tinggi Surabaya, Kamis (12/01/2023).

Abah Zainul sapaan akrab Zainul Abidin menambahkan, sesuai Peraturan Menteri Desa (Permendesa) nomor 19 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa (DD) yakni untuk kegiatan penanganan stunting sesuai musyawarah desa.

“Salah satu efek pandemi COVID-19 beberapa tahun kemarin bagi perekonomian masyarakat mengakibatkan berkurangnya asupan gizi pada anak-anak, terutama anak balita. Sehingga pencegahan stunting menjadi perhatian khusus bagi Pemdes,” imbuhnya

Lebih jauh Zainul menjelaskan, dengan mengutip pakar kesehatan dan psikologi, stunting berpotensi menjalar menjadi penyakit jantung dan rendahnya kemampuan belajar hingga berakibat tidak optimal produktivitas, dan hal tersebut tidak diinginkan dalam pembangunan manusia.

“Sekitar 20 persen APBDes kita gunakan untuk bidang kesehatan termasuk di dalamnya mencegah kekerdilan bagi anak usia Balita, karena stunting itu masalah kompleks dan perlu penangangan sinergitas antara stakeholder yang ada di desa,” pungkasnya.

Stunting atau kerdil adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia Balita akibat dari kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu dari janin sampai anak berusia dua tahun.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *