Kesehatan

Waspada, Kasus DBD di Jombang Naik, Renggut 4 Nyawa

545
×

Waspada, Kasus DBD di Jombang Naik, Renggut 4 Nyawa

Sebarkan artikel ini
DBD
Tampak sejumlah pasien yang mengidap penyakit DBD di RSUD Jombang. Foto : Faiz Beritabangsa.id

BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Warga Jombang perlu waspada karena angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat.

Dari data yang ada, kasus DBD di Jombang telah merenggut nyawa 4 orang.

Scroll untuk melihat berita

Doktor dokter Ma’murotus Sa’diyah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, membenarkan ada 4 pasien DBD meninggal selama Febuari 2024 ini.

“Empat pasien meninggal semuanya di bulan Februari. Dengue shock syndrome semuanya,” ujarnya, Kamis (22/2/2024) siang.

Lebih jelasnya, ke-empat pasien itu terdiri dari 3 pasien anak dan 1 berusia dewasa.

Sementara itu kasus pasien DBD yang meninggal dunia, terakhir pada Selasa (20/2/2024), bocah berusia 4 tahun asal Kecamatan Mojoagung akibat kena dengue shock syndrome (DSS).

Ma’murotus mengatakan, pasien DBD yang masuk ke RSUD Jombang tercatat sejak Oktober 2023.

Mulai saat itu, pasien DBD terus melonjak setiap bulannya. Di bulan Oktober tercatat ada 20 pasien, November 23, Desember 67. Kemudian Januari 2024 terdapat 121 pasien.

“Februari saat ini kan belum berakhir ya, ini sudah 131 pasien. Yang masih dirawat 21 orang,” jelasnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jombang Syaiful Anwar menyebut, ada 331 pasien inveksi virus dengue (IVD) di Jombang. Angka tersebut meliputi kasus DBD, demam dengue (DD) dan suspek DD.

“Dibanding tahun 2023 kemarin sebanyak 130 kasus murni DBD. Untuk tahun ini kami melaporkan IVD bukan DBD saja,” terangnya.

Meski kasus DBD tercatat melonjak, Dinkes Jombang belum menyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Syaiful masih menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan.

“Kami menunggu instruski dari pemerintah pusat maupun provinsi. Karena penentuan KLB nanti kami harus mendapatkan dukungan maupun araham dari jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.

Menurut Syaiful, melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue dipengaruhi sejumlah faktor. Antara lain curah hujan tinggi, meningkatnya habitat nyamuk aedes aegypti, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih lemah, angka bebas jentik nyamuk masih 80-90 persen dan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.

Oleh sebabnya, ia meminta masyarakat melakukan PSN dengan cara menutup penampungan air, menguras bak mandi dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.

“Masyarakat juga diminta segera periksa bila menjumpai gejala panas dan nyeri kepala depan. Kami mohon masyarakat agar betul-betul memperhatikan pola hidup bersih dan sehat,” tandasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *