Publik Service

Bupati Blora, Sampaikan Komitmen Hak dan Perlindungan Anak

147
×

Bupati Blora, Sampaikan Komitmen Hak dan Perlindungan Anak

Sebarkan artikel ini
Verlap
Bupati Blora H. Arief Rohman, Verifikasi lapangan KLA secara hybrid secara Daring Zoom Meeting

BERITABANGSA.ID – BLORA – Verifikasi lapangan (Verlap) secara hybrid sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) dilakukan tim Kementerian PPPA dan DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah.

Verlap ini menegaskan komitmen akan pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kabupaten Blora.

Scroll untuk melihat berita

Verlap KLA dilakukan secara hybrid di pendapa Bupati Blora melalui zoom meeting dihadiri Plt. Asisten Deputi Pelayanan Anak dan Perlindungan Khusus di Kementerian PPPA RI, Atwirlany Ritonga, dan tim, Kepala DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah, Retno Sudewi.

Di hadapan tim penilai, Bupati Blora Haji Arief Rohman, menegaskan komitmennya dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kabupaten Blora.

“Saya bersama Wakil Bupati, Forkopimda dan instansi vertikal sangat komitmen terhadap pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kabupaten Blora untuk semua klaster, kelembagaan, Kelana (kecamatan layak anak) dan Dekela (desa/ kelurahan layak anak). Karena anak-anak adalah masa depan bangsa ini,” terang Bupati di pendapa, Senin (5/6/2023).

Tahun ini Pemkab Blora sedang menyusun rencana aksi daerah Kabupaten Layak Anak (KLA) sehingga pencapaian indikator lebih terarah dan maksimal.

“Termasuk, sektor kelembagaan kabupaten layak anak akan segera kita penuhi dengan mengeluarkan kebijakan yang berperspektif hak anak dan perlindungan anak,” lanjut Gus Arief.

Ditambahkan Gus Arief, bahwa pemerintah sejatinya memiliki kewajiban untuk itu, sehingga Pemkab Blora dan stakeholder bersinergi mewujudkannya.

“Bagi Kabupaten Blora, penghargaan KLA bukan tujuan utama, tapi bonus akan kewajiban kita memenuhi dan melindungi anak-anak di Kabupaten Blora,” tambahnya.

Terkait klaster I, meliputi hak sipil dan kebebasan; capaian akta kelahiran dan kartu identitas anak bisa tembus 100% (di 2022 pada angka 99,32%).

Inovasi lain adalah menggelar Musrenbang Keren, dengan melibatkan anak-anak difabel, Lansia, dan perempuan, untuk aktif dalam pembangunan.

Kemudian, di Klaster II, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif dengan peran aktif TP PKK, 24 LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) dan lembaga layanan konsultasi keluarga lainnya lain di Kabupaten Blora.

“Kami berharap anak- anak di Kabupaten Blora bisa menjadi anak yang berkarakter, berkualitas unggul dan berdaya saing,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *