Bangsa dan Negara

Beragam Pakaian dan Tarian Tradisional Warnai Karnaval Desa Lampeji Jember

574
×

Beragam Pakaian dan Tarian Tradisional Warnai Karnaval Desa Lampeji Jember

Sebarkan artikel ini
Karnaval Desa Lampeji
Peserta karnaval budaya di Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari. (Foto: Zainul Hasan/beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID – JEMBER – Beragam pakaian dan tarian tradisional dari berbagai daerah turut mewarnai karnaval budaya di Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).

Ada pakaian tradisional Bali dengan baju safari, Papua dengan baju Kurung dan Rok Rumbainya, Banyuwangi dengan kostum Kerajaan Blambangan, Madura dengan ciri khas Sakera, Jember dengan pakaian khas Kerajaan Sadeng, dan lainnya.

Scroll untuk melihat berita

Selain itu, masing-masing peserta dengan kostumnya yang unik juga menampilkan tarian maupun drama kolosal di hadapan penonton, sesuai pakaian adat ataupun ciri khas kerajaan yang dikenakan.

Peserta dengan pakaian adat Bali menampilkan tari Margapati, Papua menampilkan tari Awaijale Rilejale, Kerajaan Blambangan mempersembahkan tari Gandrung, Madura dengan tari Muang Sangkal, Kalimantan dengan tari Gantar, dan puluhan tarian budaya lainnya yang epik dan memesona.

Seketika penampilan mereka menarik perhatian penonton hingga mengundang decak kagum, bahkan beberapa mengabadikannya dengan berswafoto ataupun video menggunakan Smartphone.

“Ini karnaval budaya. Jadi sudah seyogyanya kita menampilkan tarian maupun pakaian adat sebagai kekayaan budaya kita,” ucap Latif, salah seorang peserta dengan kostum Dayaknya.

Di sisi lain, Kepala Desa Lampeji, Ari Wahyudi, mengaku bangga dengan penampilan masyarakat yang cukup kreatif dalam mengemas seni budaya nusantara.

“Kami sangat mengapresiasi kreativitas mereka. Ada drama kolosalnya juga. Tari-tarian daerah juga mereka tampilkan sesuai pakaian adat yang mereka pakai. Itu sangat luar biasa,” ucapnya.

Sementara, Camat Mumbulsari, Fariqul Mashudi, berharap adanya karnaval budaya yang digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia ini dapat menumbuhkan jiwa patriotisme.

“Itu sebagaimana yang diinginkan para pahlawan kita yang telah mengorbankan nyawanya untuk kemerdekaan Republik Indonesia ini,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *