Pendidikan

Cegah Aksi Bullying, SMAN 1 Kawedanan Hadirkan Reskrim Polres Magetan

914
×

Cegah Aksi Bullying, SMAN 1 Kawedanan Hadirkan Reskrim Polres Magetan

Sebarkan artikel ini
SMAN 1 Kawedanan
Anggota Satreskrim Polres Magetan saat sosialisasi di SMAN 1 Kawedanan

BERITABANGSA.ID, MAGETAN – SMAN 1 Kawedanan, Magetan menggelar In House Training (IHT) peningkatan kapasitas guru dalam pencegahan dan penanganan bullying, Jumat (8/3/2024).

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Pengawas Dinas Pendidikan, Dewan Guru SMAN 1 Kawedanan, serta narasumber yaitu Aipda Totok Sudiartanto (Pejabat sementara Kanit 4/PPA Sat Reskrim) dan Indriana (Kabid PPA Kabupaten Magetan).

Scroll untuk melihat berita

Kepala SMAN 1 Kawedanan Aris Sudarmono, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mencegah tindakan bullying di sekolahan.

Dia memberi bekal edukasi tentang bullying sekaligus meningkatkan kesadaran tentang masalah di lingkungan sekolah.

“Selain itu, untuk membentuk sikap dan perilaku anak ikut mewujudkan lingkungan yang bebas dari bullying serta mendorong upaya preventif mencegah bullying di kalangan siswa,” jelasnya.

Hadir narasumber Polres Magetan, Aipda Totok Sudiartanto.

Dia menjelaskan risiko terbanyak menerima bullying adalah pihak yang memiliki perbedaan dengan kelompoknya, seperti kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan, menggunakan kacamata atau memiliki cara berpakaian yang berbeda,

“Selain itu, pihak yang dianggap lemah atau tidak dapat mempertahankan diri, kurang populer dan memiliki sedikit teman serta kurang dapat bergaul dengan baik juga rentan terhadap bullying,” terang Ps Kanit 4/PPA Sat Reskrim Polres Magetan ini.

Ia juga menjelaskan tanda-tanda anak terkena bullying, seperti menjadi pemurung, malas sekolah, mengeluh sakit sebelum berangkat sekolah, sulit tidur dan sering mimpi buruk.

“Dampak bullying dapat menyebabkan anak mengalami depresi dan kecemasan, meningkatnya perasaan sedih dan kesepian, gangguan pada kebiasaan makan dan tidur, serta kehilangan ketertarikan pada aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati,” imbuhnya.

Disarankan beberapa cara mencegah bullying, yaitu dengan mengungkapkan jujur jika merasa tidak nyaman atas perkataan atau tindakan orang lain kepadanya.

“Jika bullying tidak berhenti, sampaikan kepada pihak yang lebih berwenang, orang tua atau guru,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa jika sebagai penonton, maka belajarlah berani terlibat dalam mengatasi bullying dengan tetap memperhatikan situasi sebelum memutuskan untuk terlibat.

“Pastikan situasi tidak berbahaya terutama untuk diri sendiri dan juga aman bagi pihak-pihak yang terlibat bullying,” pesannya.

Salah satu peserta sosialisasi, Wirda, mengaku tertarik mengikuti acara ini karena berkat video animasi sehingga kegiatan menjadi seru.

“Semoga dengan sosialisasi ini, bullying di sekolah dapat diminimalisir bahkan dihilangkan,” harapnya.

Sosialisasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menangani bullying di lingkungan sekolah.

Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *