Salih menjelaskan, lomba yang diikuti, yaitu lomba makan kerupuk, adalah sesuatu yang sangat menarik baginya. Meskipun ia baru pertama kali mencoba jenis lomba seperti ini, namun ia merasa bahwa konsepnya luar biasa dan unik.
“Perlombaan ini sangat menarik, saya baru pertama kali mencoba lomba makan kerupuk yang memang keren sekali lombanya,” ujar Salih yang tercatat sebagai mahasiswa UIN Malang.
Dalam pengalamannya mengikuti lomba makan kerupuk, Salih menghadapi tantangan yang cukup menarik. Ia menyatakan bahwa lomba ini membuatnya kesulitan karena kerupuk yang digantung pada seutas tali terus bergerak saat hendak dimakan.

Bagi Salih, pergerakan dinamis kerupuk tersebut merupakan hal yang agak tidak biasa. Namun, inilah yang menjadikan perlombaan ini menarik dan menghibur.
“Saya sangat tertarik terhadap lomba makan kerupuk ini, karena di negara saya, Libya, kerupuk tidak umum ditemukan. Oleh karena itu, keberadaan kerupuk di Indonesia menjadi sesuatu yang istimewa. Hal ini memberikan dimensi tambahan pada pengalaman perlombaan dan menghadirkan nuansa berbeda yang membuat saya semakin terkesan,” ungkapnya.
Ketua GENUS/ Kantor Urusan Internasional Unusa, Wiwik Afridah, mengungkapkan, acara ini merupakan pelaksanaan yang kedua kalinya diadakan di Unusa. Tujuan acara ini untuk mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa-mahasiswa asing yang tengah menempuh pendidikan di Surabaya dan Malang.