Sementara itu, Dinkes P2KB Kabupaten Lumajang, diwakili Sri Lestari, menjelaskan soal izin edar dengan pemenuhan komitmen, seperti PIRT dan BPOM MD.
“Silakan pelaku usaha datang ke kantor DPMPTSP meminta dibuatkan PIRT. dan kami tinggal melaksanakan penyuluhan Keamanan Pangan. Komitmen saran pangan olahan yang baik. Kami nantinya hadir ke tempat produksi untuk mengecek dan memberikan saran jika ada kekurangan syarat,” jelasnya.
Terkait label pangan yang baik, dikatakan Sri Lestari, bisa mencantumkan nomor PIRT yang digunakan langsung sebelum penyuluhan, karena sekarang sudah menjadi satu dengan NIB-nya.
Kantor Cabang Halal Center Cendekia Muslim (KC HCCM) Kabupaten Lumajang, juga memberikan informasi dalam pengurusan sertifikat halal bagi pelaku usaha (PU), mengapa sertifikasi halal produk penting bagi usaha?
Yang pertama kata Kepala KC HCCM Kabupaten Lumajang, Achmad Fuad Afdlol, dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dengan sertifikasi halal produk.
“Kepemilikan sertifikat halal produk dalam sebuah perusahaan menjadi kekuatan hukum yang sah. Untuk mendapatkannya perlu melalui serangkaian proses cukup ketat, sehingga perusahaan yang memiliki sertifikasi sudah tidak perlu diragukan lagi kualitas produknya,” ujarnya.
Mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, ditambahkan Fuad, sertifikasi kehalalan produk menjadi perhatian penting yang menjadi standar produk di Indonesia.
Klaim halal dapat diterapkan pada makanan, minuman, obat, kosmetik dan sebagainya yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Pentingnya sertifikasi halal produk bagi konsumen, kebanyakan orang Indonesia sudah yakin, produk ketika dipasarkan dan dijual bebas tentunya telah mengantongi sertifikasi halal.
Padahal, belum tentu semua yang diperjualbelikan memiliki sertifikat halal produk, sehingga ketika ada yang sadar berujung pada penarikan.
