Opini

NU Tulen

317
×

NU Tulen

Sebarkan artikel ini
Mohammad Eksan
Moch Eksan, pendiri Eksan Institute

Oleh Moch Eksan

Di berbagai group NU, banyak muncul aspirasi dari bawah, agar partai dan calon presiden mengambil NU tulen sebagai pasangannya. Aspirasi warga NU bentuk respon terhadap pencalonan Erick Thohir yang diendorse oleh Gus Yaqut, Gus Ipul dan lain sebagainya untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

Scroll untuk melihat berita

Bahkan, aktivis yang tergabung dalam Nusa Bangsa Indonesia (NBI) sowan ke PWNU di Jalan Masjid Al-Akbar Tim No.9, Gayungan, Kota Surabaya Jawa Timur 60235. Mereka menyampaikan aspirasi warga nahdlyyin mengusulkan capres atau cawapres yang NU asli bukan NU naturalisasi.

Lepas dari benar atau salah alamat penyampaian aspirasi di kantor NU, yang mesti ditangkap semangat warga NU di level bawah untuk memiliki pemimpin nasional dari kader tulen layaknya Gus Dur, Hamzah Haz, Jusuf Kalla dan Kiai Ma’ruf Amien. Mereka para tokoh NU yang berhasil menjadi presiden atau wakil presiden yang berasal dari para aktivis NU sedari bawah sampai posisi top di jam’iyah.

NU tulen itu artinya kader NU yang sejati dan asli. Mereka yang memiliki paham keagamaan ala minhaj Nahdlatil ulama, dan mengikuti amaliah nahdliyyah serta berpedoman pada sikap kemasyarakatan berdasarkan khittah NU 1926.

Sikap kemasyarakatan NU tersebut bercirikan empat hal berikut.

Pertama, sikap tawasuth dan i’tidal. Sikap ini merupakan sikap tengah yang berintikan pada prinsip hidup yang menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah kehidupan beragama. Nahdlatul Ulama dengan sikap dasar ini akan selalu menjadi kelompok panutan yang bersikap dan bertindak lurus dan selalu bersifat membangun serta menghindari segala bentuk pendekatan yang bersifat tatharuf (ekstrim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *