BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Said Sutomo, Ketua Yayasan Lemabaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim turut menyoroti peristiwa penganiayaan salah seorang pengunjung berinisial AS di Shelter Club beberapa waktu lalu.
Said mengatakan pihak club harusnya memastikan standar keamanan untuk pengunjung benar-benar bisa diterapkan. Dia mengatakan, keamanan pengunjung wajib diutamakan.
“Harus sesuai SOP (standart operating procedur) perusahaan dong. Dan SOP itu juga harus disosialisasikan. Jika tidak itu termasuk dalam melanggar,” kata Said, Kamis (20/6/2024).
Said menambahkan, pengunjung menjadi prioritas utama dalam bisnis hiburan. Maka dari itu, dia mengatakan, harus ada pengamanan yang baik untuk pengunjung. Itu merupakan syarat mutlak.
“Bagaimanapun konsumen harus dilindungi keamanan, kenyamanannya. Jangan semena-mena seperti itu sebagai pelaku usaha,” cetusnya.
Jika nantinya memang terbukti adanya pelanggaran, Said berpendapat pihak club harus mendapatkan sanksi. “Sanksinya harus tutup karena perusahannya terindikasi ilegal. Pelanggaran tidak menghormati hak pengunjung,” bebernya.
Seperti diketahui, seorang pengunjung Shelter Club Surabaya, AS, menjadi korban penganiayaan oleh sekuriti dan pegawai kelab malam yang beralamat di Jalan Raya Nginden itu. Kejadian berlangsung pada Sabtu, 15 Juni 2024, pukul 02.00 WIB.
AS sempat dipiting dan diseret ke pintu keluar. Lalu dibanting ke tembok. Tidak hanya itu, AS juga ditendang di bagian perut hingga terperosok.
Tendangan kembali dihadiahkan ke bagian kepala. Disusul kemudian pukulan demi pukulan ke arah wajah. Tidak ada perlawanan dari AS.
Akibatnya, pipi AS sebelah kiri dan kanan memar. Berikut luka lecet di beberapa bagian tubuh seperti di tangan, perut, dan kaki.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
