BERITABANGSA.ID, SAMPANG – Aktivis perempuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Madura Development Watch (MDW) Siti Farida, geram menyusul maraknya kasus pelecehan seksual yang menimpa perempuan dan anak di bawah umur di Kabupaten Sampang.
Rabu (20/12/2023), kepada sejumlah wartawan, dia cukup kaget mendengar kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sampang naik.
“Sebagai aktivis saya cukup prihatin akan maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di Kabupaten Sampang beberapa bulan terakhir,” ungkapnya.
Menyikapi masalah ini, Siti Farida -Ketua MDW- mengatakan, Dinas Sosial dan P3A diminta segera mengambil sikap untuk membuat formula pencegahan kekerasan seksual.
“Tentu dengan cara menganalisis akar permasalahannya pemicu terjadinya kekerasan seksual dengan modus yang bermacam-macam tersebut,” ujarnya.
Menurut Ida, perempuan korban kekerasan dan pelecehan itu cenderung diam karena ketakutan untuk mengadu.
“Nah masalah klasik ini juga harus dipecahkan, bagaimana perempuan itu memandang kekerasan seksual yang dialami bukan sekadar aib,” ucapnya.
Ketakutan ini perlu ditindaklanjuti dengan sosialisasi secara masif hingga level masyarakat paling bawah.
“Jangan pernah takut bersuara,” lanjutnya.
Ia mengatakan, kekerasan seksual bisa segera diselesaikan jika ada respon cepat dari Aparat Penegak Hukum (APH) menangani kasusnya.
“APH jangan tebang pilih respon cepat tangani kasus. Jerat pelaku dengan hukuman seberat-beratnya,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
