Berita Utama

Unusa Gelar Parade Puisi, Sastrawan Taufik Ismail Ajak Generasi Muda Gemar Baca

157
×

Unusa Gelar Parade Puisi, Sastrawan Taufik Ismail Ajak Generasi Muda Gemar Baca

Sebarkan artikel ini
Parade Puisi
Sastrawan Taufik Ismail dan Zawawi Imron saat acara Parade puisi di Unusa

BERITABANGSA.ID-SURABAYA – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2023, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar parade pembacaan puisi di Auditorium lantai 9 Tower Unusa kampus B Jemursari Surabaya, Senin (29/5/2023).

Parade puisi yang bertajuk “Kebangkitan Bangsa Bebas Dari Korupsi”, ini menghadirkan budayawan Internasional, Taufiq Ismail dan Budayawan Nasional asal Madura D Zawawi Imron.

Scroll untuk melihat berita

Parade puisi juga dihadiri Mendikbud periode 2009-2014 Prof Mohammad Nuh selaku Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), dan puluhan budayawan serta sastrawan Jawa Timur.

Prof Mohammad Nuh mengungkapkan bahwa Taufiq Ismail dan Zawawi Imron merupakan legenda. Taufiq Ismail dan Zawawi Imron adalah aset bangsa Indonesia.

“Mudah-mudahan puisi yang dibacakan bisa dibagi kepada mahasiswa Unusa. Maraknya korupsi di Indonesia perlu dicegah, melalui puisi dapat menjadi pesan pengingat kita agar terhidar dari Tindakan korupsi,” ungkap profesor Nuh.

Ia melanjutkan, sangat sedih dengan banyaknya tidakan korupsi di Indonesia. Melalui moment hari ini, kebangkitan bangsa bebas dari korupsi, ia mengajak seluruh tamu undangan untuk meresapi puisi Taufiq Ismail dan Zawawi Imron.

Bahkan Prof Nuh menyampaikan bahwa di peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Unusa harus berdiri di depan. Di saat orang lain sibuk dengan dirinya sendiri.

Unusa harus membuktikan janji kemerdekaan bisa tercapai seperti pada pembukaan UUD 45.

“Janji itu mencerdaskan bangsa, ikut serta perdamaian abadi, melindungi segenap bangsa Indonesia. Kita harus punya rasa nasional seperti pada lagu Yalal Waton. Indonesia dan Islam jadi kesatuan. Unusa menjadi anak dalam kesatuan itu,” jelasnya.

Taufiq Ismail usai membaca puisi berjudul, ‘kita
merindukan anak-anak Indonesia, mengaku prihatin dengan masalah yang dihadapi negeri ini lantaran budaya baca buku sangatlah kurang.

“Salah satu masalah besar yang dihadapi negeri kita, adalah anak-anak didik kita, anak-anak kita sendiri itu budaya baca bukunya kurang sekali,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *