Terkini

Gubernur Khofifah Beri Bonus Atlet Jatim Peraih Medali di Sea Games 2023

140
×

Gubernur Khofifah Beri Bonus Atlet Jatim Peraih Medali di Sea Games 2023

Sebarkan artikel ini
Harkitnas
Gubernur Khofifah saat upacara Hari Kebangkitan Nasional

Gubernur Khofifah juga memberikan uang bonus kepada M. Ashyifa atlet voli pantai yang berhasil mendapatkan 1 medali emas uang sebesar 70 Juta rupiah, Andrea Guntara AVS peraih medali emas untuk cabang olahraga voli pantai, uang sebesar 60 juta rupiah serta uang senilai 75 juta rupiah diberikan kepada pelatih selam M. Riyad.

Sebagai upaya mempertahankan bara api semangat kebangkitan nasional, Gubernur Khofifah mengajak seluruh komponen bangsa baik yang di Jawa Timur maupun yang ada disuruh Indonesia untuk merapatkan barisan perjuangan kita dengan menunjukkan kerja keras, kerja cerdas, juga kerja bersama demi kemandirian dan kemajuan bangsa yang berkelanjutan.

Scroll untuk melihat berita

“Kita juga ingin agar bara api semangat kebangkitan yang kita jaga saat ini dapat menjadi lentera penerang harapan sekaligus penunjuk jalan bagi perjuangan generasi penerus bangsa kelak,” ajaknya.

Di akhir, ia berharap momentum hari kebangkitan nasional kali ini bisa menjadi momen bagi seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama bangkit mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, dan berkelanjutan.

Sesuai dengan tema peringatan Harkitnas tahun ini yaitu Semangat Untuk Bangkit, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya laku adab mulia dengan etika yang tinggi dalam mengarungi era digitalisasi saat ini.

Pasalnya, di tengah menghadapi _great transformation_ (transformasi besar) menuju era digital dibutuhkan tidak hanya kecerdasan dan wawasan sosial yang tinggi, tapi juga yang terpenting adalah laku adab yang mulia.

“Saat ini pun kita disadarkan kembali bahwa langkah maju yang membutuhkan kecerdasan, inovasi, dan kreativitas harus bersanding dengan laku adab dan etika yang mulia,” kata Gubernur Khofifah dalam amanatnya.

Ia menyampaikan bahwa di era saat ini, dimana ruang jarak dan waktu semakin pendek, dan ruang-ruang perjumpaan tidak hanya berlangsung secara fisik tapi juga secara virtual, banyak muncul persoalan sosial seperti penyebaran berita bohong atau hoax, maraknya ujaran kebencian (hate speech), persengketaan dan saling memaki dalam lalu lintas perbincangan di dunia maya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *