Opini

Andai Teroris itu Nonton Film Kingdom of Heaven

542
×

Andai Teroris itu Nonton Film Kingdom of Heaven

Sebarkan artikel ini
Film kingdom of heaven
Profesor Ahmad zainul, Warek 3 UINSA

oleh: Ahmad Zainul Hamdi (*)

Salah satu film epic yang mengisahkan perjumpaan pahit antara Islam dengan Kristen adalah film Kingdom of Heaven.

Scroll untuk melihat berita

Film yang rilis pada 2005 ini menggambarkan bagaimana dahsyatnya perang salib antara pasukan Islam dengan Kristen di abad ke-12.

Perang salib adalah kisah pedih perjumpaan antara Islam dengan Kristen yang sentimennya terus dirasakan kedua belah pihak hingga saat ini.

Salah satu bagian “indah” dari film ini adalah saat Balian (diperankan Orlando Bloom), pemimpin pasukan Kristen, berjumpa dengan Shalahuddin (diperankan Ghassan Massoud), pimpinan pasukan Islam, bernegosiasi untuk menyerahkan Jerusalem ke Islam. Di sinilah percakapan Balian dengan Shalahuddin sangat menyentuh hati.

Bagi seorang Balian yang meyakini peperangan ini adalah perang yang sepenuhnya ilahi untuk mempertahankan Kota Suci Jerusalem, menyerahkannya kepada musuh seperti sebuah kekalahan iman. Ketika dia harus meninggalkan Jerusalem, dia perlu mendengarkan jaminan dari komandan musuhnya.

Di depan Balian, Shalahuddin memberi penawaran. “I will give everyone journey to the Land of Christian. Everyone, women, children, parents, and knights and warriors, as well as your queen. No one will be hurt. I swear to God.”_ (“Saya akan menjamin keselamatan setiap orang Kristen yang ingin pindah ke Negeri Kristen. Setiap orang, perempuan, anak-anak, orang tua, para ksatria, seluruh pasukan, termasuk Ratumu. Tak ada seorang pun yang akan disakiti. Demi Allah”).

Mendengar janji Shalahuddin ini, Balian masygul. Seakan tak percaya. Bagaimana mungkin ada seorang jenderal yang memenangi sebuah peperangan dan memperlakukan musuh yang dikalahkannya sebegitu terhormat.

Apalagi, sebelumnya, pasukan Kristen membunuh seluruh umat Islam yang ada di Kota Jerusalem ketika berhasil merebut kota itu.

_“Christians slaughter all Muslims within the walls when taking this city.”_ (“Pasukan Kristen membantai semua orang Islam di Kota Jerusalem ketika mereka merebut kota ini”). Itulah kalimat yang disampaikan Balian ke Shalahuddin ketika mendengar janji Shalahuddin. Dengan sangat bersahaja, Shalahuddin menimpali, _“I’m not kind that person. I’m Saladin. Shalahuddin.”_ (Saya bukan orang seperti itu. Saya adalah Saladin. Shalahuddin).

Bagi orang seperti Shalahuddin, kebaikan Islam tidak cukup dipropagandakan dengan kata-kata. Tak ada gunanya mempropagandakan Islam sebagai agama damai, tapi kelakuan penuh teror.

Bagi Shalahuddin, keindahan Islam harus dibuktikan dalam tindakan. Ketika seseorang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kerahmatan bagi seluruh alam, orang lain akan memandangnya sebagai omong-kosong ketika orang tersebut justru melakukan tindakan kekerasan, menebar kebencian dan ketakutan kepada orang-orang di sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *