Kreatif

Sulap Limbah jadi Produk Unggulan, KKN UPM Probolinggo Diapresiasi Warga

82
×

Sulap Limbah jadi Produk Unggulan, KKN UPM Probolinggo Diapresiasi Warga

Sebarkan artikel ini
UPM
Dosen Universitas Panca Marga Probolinggo, saat mengenalkan produk daur ulang limbah pada masyarakat

BERITABANGSA.COM-PROBOLINGGO – Potensi sumber daya alam (SDA) di Desa Sekarkare, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo luas akan lahan pertanian.

Kondisi itu membuat mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) menciptakan inovasi daur ulang limbah menjadi produk berdaya saing tinggi.

Scroll untuk melihat berita

Puluhan mahasiswa Universitas Panca Marga (UPM) pada Jumat, (19/08/2022). Produk daur ulang limbah ditunjukkan mahasiswa dan dosen pada masyarakat di balai desa setempat.

Beberapa produk itu ialah, cairan cuci piring dari kulit jeruk lemon, manisan dari kulit jeruk lemon, pestisida dari kulit bawang merah hingga pupuk kompos dari kotoran kambing.

Inovasi yang dilakukan mahasiswa UPM tersebut, bagian dari program KKN yang bertemakan ”Pemberdayaan Masyarakat untuk Pulih Lebih Cepat dan Tumbuh Lebih Kuat,” pasca pandemi Covid-19.

“Lewat program KKN ini, tentunya banyak hal yang bisa mahasiswa lakukan dengan memanfaatkan potensi desa untuk lebih berkembang. Sehingga sumber daya alam yang ada, makin memiliki daya jual tinggi dan ini bisa berdampak positif pada perekonomian desa setempat,” ucap Wakil Rektor UPM Siti Marwiyah di hadapan warga.

Pihaknya berharap, masyarakat bisa belajar bersama agar nantinya bisa ditindaklanjuti menjadi program unggulan desa setempat. Sehingga, mampu menambah penghasilan warga setempat.

Beberapa program unggulan dari daur ulang limbah itu, dimentori langsung beberapa dosen yakni Eko Yudianto Yunus, Veronica dan Mastina Maksin. Kades Sekarsare, Senadi menyambut inovasi yang diberikan mahasiswa pada warganya itu.

Daur ulang
Hasil Produk Daur Ulang Limbah

“Alhamdulillah ini merupakan ilmu bagi masyarakat desa kami, selama ini seperti kulit jeruk, kulit bawang merah yang menjadi produk pertanian kami hanya dibuang begitu saja. Tentunya dengan inovasi dari mahasiswa bisa membantu perekonomian desa kami,” ucapnya pada beritabangsa.com.

Pihaknya meminta masyarakat untuk tidak sungkan belajar langsung pada mahasiswa. Sehingga,warga khususnya ibu rumah tangga bisa memaksimalkan waktu untuk menambah pemasukan.

Koordinator KKN desa Sekarkare, Alfin Kurnia Handana mengatakan, produk daur ulang tersebut tak membutuhkan alay yang sulit. Sabun cuci dari kulit jeruk lemon misalnya, hanya butuh tambahan bahan yang cukup mudah dicari.

“Untuk sabun dari kulit jeruk lemon prosesnya mudah, kulit jeruk diblender, setelah halus dicampur soda kue, ditambah garam kemudian dijadikan satu nah berupa cairan yang bisa digunakan untuk sabun cuci piring,” ucapnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *