Terkini

Debit Air Dam Gambiran Turun 30 Persen, Petani Khawatir Sawah Kekeringan

7
×

Debit Air Dam Gambiran Turun 30 Persen, Petani Khawatir Sawah Kekeringan

Sebarkan artikel ini
Dam
Bangunan DAM Boreng yang disoal penurunan debit air

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Para petani di sekitar DAM Boreng mulai resah akibat penurunan debit air hingga 30 persen.

Kondisi ini mengakibatkan banyak sawah tidak mendapatkan suplai air secara optimal. Bahkan, hanya 10 persen dari total 300 hektare sawah, sisanya terancam kekeringan kembali seperti sebelum terbangun DAM Boreng ini.

Seorang petani dari Desa Boreng, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan kekhawatirannya. Menurutnya, ada dugaan kesalahan teknis dalam sistem dam yang menyebabkan aliran air tidak mengalir maksimal.

“Mungkin hanya 10 persen saja yang teraliri air dari 300 hektare sawah yang ada,” ungkapnya bernada kesal, Selasa (25/3/2025).

Dari hasil pengamatan di lapangan, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab utama masalah ini, seperti besi pengatur bengkok, yang menunjukkan bahwa tekanan air di pintu pengendali banjir sangat besar, tetapi tekanan di pintu aliran ke DAM Boreng justru kecil.

Diduga dengan perubahan gravitasi air, kemungkinan akibat perbedaan desain antara infrastruktur baru dan yang lama.

“Ketinggian bendung yang kurang, setidaknya lebih rendah 1 meter dibandingkan bendung lama, yang berpotensi mengurangi kapasitas tampungan air,” ungkapnya lagi.

Terlihat ada sedimentasi sepanjang 2 km, yang menghambat aliran air dan membutuhkan penanganan segera.

Jika tidak ada solusi segera, pembagian air secara bergiliran bisa memicu ketegangan antar sub-blok dan pengurus HIPPA, karena muncul kecemburuan terkait pembagian air.

Dari pihak pemerintah, Joko, perwakilan dari SDA DPUTR Kabupaten Lumajang, mengatakan bahwa pihaknya telah selesai melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait operasi pintu air dan pembagian air.

“Hasil evaluasi akan segera kami diskusikan dengan Tim Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur, karena rehabilitasi Dam Boreng ini dikerjakan oleh mereka,” jelas Joko.

Saat ini, proyek rehabilitasi DAM Boreng belum diserahkan dari Provinsi ke SDA Kabupaten Lumajang, sehingga kewenangan perbaikan masih berada di tingkat provinsi.

Sementara menunggu langkah dari pemerintah, para petani sudah mulai melakukan normalisasi di wilayahnya secara mandiri. Namun, jika permasalahan utama tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan berdampak pada hasil panen mereka.

Para petani berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah teknis ini agar aliran air kembali lancar dan sawah mereka tidak mengalami kekeringan berkepanjangan.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60