BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Penggeledahan oleh KPK ke Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jatim, patut dijadikan perhatian serius bahwa di Jatim praktik korupsi mengkhawatirkan.
Menurut KH Imron Fauzi, juga hal itu wujud nyata bahwa praktik korupsi masih menjadi persoalan krusial dalam tata kelola pemerintahan di Provinsi Jawa Timur.
“Kejadian ini terjadi menjelang Pilgub Jawa Timur, dan tentunya mencerminkan perlunya masyarakat lebih waspada dan kritis dalam memilih calon pemimpin yang bersih dan berkomitmen pada tata kelola yang baik,” ungkap Gus Fauzi, Sabtu (19/10/2024).
Praktik korupsi yang pernah terjadi di Jawa Timur tercatat sudah beberapa tahun atau dua dasawarsa ini.
“Kami di LBSI menekankan, masyarakat Jawa Timur harus mempertimbangkan rekam jejak para calon dalam mengatasi korupsi dan menciptakan birokrasi yang bebas dari kepentingan pribadi,” tambahnya.
Pilgub Jawa Timur mendatang ini, kata Gus Fauzi memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menentukan masa depan Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, setiap calon harus mampu menunjukkan komitmen nyata terhadap pemerintahan yang bersih, tidak sekadar menjanjikan program, tetapi juga memastikan mekanisme pengawasan internal dan eksternal yang kuat untuk mencegah penyimpangan seperti yang terjadi di Dinas Peternakan.
“Kami berharap KPK bekerja dengan cepat dan transparan dalam mengungkap kasus ini, dan kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mengawal proses ini sebagai bagian dari upaya menjaga integritas demokrasi dan pemerintahan Jawa Timur,” bebernya lagi.
Ditambahkan Gus Fauzi, Pilkada bukan hanya soal memilih pemimpin yang memiliki visi, tetapi juga memastikan bahwa pemimpin itu mampu menjaga amanah dan bersih dari segala bentuk praktik koruptif.
Informasi media ini, KPK telah melakukan penggeledahan di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya, Rabu (16/10/2024) lalu.
Petugas KPK keluar dari gedung dengan membawa dua koper dan satu ransel. Diduga koper dan ransel tersebut berisi dokumen terkait kasus korupsi.
Sekitar pukul 15.00 WIB, terdapat lima unit mobil keluar dari komplek Dinas Peternakan Jatim.
KPK datang ke kantor ini sejak pagi melakukan penggeledahan.
“Mulai pukul 09.30 WIB sampai 15.00 WIB,” kata petugas.
Kadis Peternakan Jatim, Indiyah Aryani, belum memberi keterangan apapun terkait penggeledahan ini. Saat dihubungi, Indiyah belum memberi balasan.
Sementara juru bicara KPK, Tessa Mahardika, mengatakan penggeledahan itu terkait dugaan korupsi dana hibah DPRD Jatim yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simandjuntak sebagai terdakwa.
“Benar, sedang ada kegiatan penggeledahan di Pemprov Jatim. Masih terkait pengurusan dana hibah,” ucap Tessa.
Namun demikian, Tessa belum bisa memberi keterangan lebih rinci. Dia masih menunggu perkembangan informasi dari penyidik.
