BERITABANGSA.ID, MALANG – HUT ke-1264 Kabupaten Malang dan Dies Natalis ke-16 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya, diperingati dengan operasi bibir sumbing dan celah langit gratis di RSUD Kanjuruhan, Malang. Jumat (20/9/2024).
Bupati Malang HM Sanusi membuka baksos ini. Kata dia operasi bibir sumbing dan celah lelangit di RSUD Kanjuruhan sebagai wujud syukur menyambut Hari Jadi Kabupaten Malang (Harjama) ke-1264 dan wujud kepedulian Pemkab Malang.
Sanusi mengatakan Pemkab Malang akan terus berupaya menggelar pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi masyarakat
“Pemerintah Kabupaten Malang dan RSUD Kanjuruhan berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya Malang, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya, dan Yayasan Indonesia Smile (YIS) menggelar bakti sosial pengabdian masyarakat,” ujar Bupati Sanusi.
Baca juga: RSUD Kanjuruhan Terbaik, Satu satunya RS Miliki Alat Deteksi Jantung dan Otak Akurat
Bupati Sanusi menegaskan pihaknya bukan sebatas tanggung jawab semata, tetapi wujud komitmen bersama melaksanakan langkah terpadu menjamin kesehatan masyarakat dengaja layanan kesehatan yang kompeten, berkeadilan, dan inklusif.
“Mengingat pasien yang memerlukan operasi celah bibir dan lelangit tentunya mengalami gangguan, kesulitan, ataupun ketidaknyamanan ketika menelan dan berbicara, nantinya pasien setelah melakukan operasi ini bisa kembali normal dan tidak minder dalam berbaur dengan masyarakat,” ungkapnya.
Bupati Sanusi berharap agar semangat kolaborasi bisa tetap terjaga dan ditingkatkan sebagai kekuatan utama percepatan pembangunan di segala bidang terutama kesehatan masyarakat.
Sementara itu Plt Direktur RSUD Kanjuruhan dr Bobi Prabowo, menjelaskan sosial pengabdian masyarakat di RSUD Kanjuruhan berupa operasi bibir sumbing dan celah lelangit gratis, ini digelar 2 hari, pada 20-21 September 2024.
“Hari ini kita membuktikan RSUD Kanjuruhan bisa memberi manfaat bagi masyarakat, Baksos ini dimulai Kamis, 19 September 2024, ada 21 pasien, diskrining, ada 14 pasien lolos skrining,” jelas Plt Direktur termuda ini.
Dokter Bobi menjelaskan dia akan terus sosialisasi kepada ibu hamil agar rutin periksa kandungan di Posyandu agar nutrisi ibu dan bayi terjaga.
Faktor genetik dan dampak lingkungan seperti kandungan timbal tinggi di tanah dan laut akan membuat mutasi sel, penyebab labioskizis (bibir sumbing,red).
“Kalau dilihat genetik orang tuanya itu dulu Labioskizis, 40% kemungkinan ortunya menurunkan Labioskizis ke anaknya, itu mutasi gen, mutasi sel,” pungkasnya.
>>> Baca berita lainnya di google news beritabangsa.id
