BERITABANGSA.ID, KOTA MALANG – Surat edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K) Kota Malang yang meminta guru dan siswa sekolah dasar (SD) kelas 1-5 untuk nonton bioskop ke Movic Suhat diprotes wali murid.
Surat bersifat imbauan itu dinilai meresahkan, memberatkan wali siswa. Di sana tiket masuk bioskop dibanderol Rp25 ribu per orang.
Surat edaran nomor 400.3/3934/35.73.401/2024 itu berkedok sosialisasi penguatan pendidikan karakter (PPK) dengan program menonton film yang berjudul “Buku Harianku.
Salah satu orang tua wali murid Yon (46) warga Lowokwaru yang menunjukkan surat edaran dari salah satu SD Negeri Kota Malang, mengaku keberatan meskipun surat itu bersifat imbauan.
Wali murid menilai surat Kadis P dan K, Kota Malang ini akan membuat mereka mau tidak mau akan membayar supaya anaknya bisa ikut sosialisasi penguatan pendidikan karakter.
“Ya mau bagaimana lagi Mas, dengan kondisi serba kekurangan seperti ini terpaksa harus pangkas uang belanja supaya anak bisa menonton film sosialisasi sesuai surat edaran dinas pendidikan,” tutur wali murid ini.
Dia menjelaskan tidak semua status ekonomi orang tua wali murid itu mapan.
“Mungkin yang usul seperti ini adalah orang-orang yang mapan secara ekonomi dan berkecukupan. Saya sendiri yang kerja serabutan tentu berat harus ada yg dikorbankan buat bayar, buat makan saja susah Mas, kerja kadang dapat uang, kadang tidak sama sekali, mau protes pasti dibully sama orang kaya lainnya, khawatir anak dikucilkan, dibilangin buat biaya pendidikan anak sendiri saja banyak protes, mending anakmu kamu ajari dan didik sendiri, mereka tidak tahu gimana nyeseknya, belum lagi harus bayar LKS Rp150rb dan Iuran paguyuban ini juga belum bisa bayar, sekarang musti bayar lagi tiket Bioskop,” keluhnya.
