BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Keberhasilan seorang petani dari Kelurahan Kepuharjo, Lumajang, ini menarik perhatian banyak orang.
Aris, seorang petani urban, membuktikan bahwa hasil panen padi tetap bisa maksimal meski di tengah lingkungan perkotaan. Berkat penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) Sari Luhur, ia berhasil meningkatkan produktivitas sawahnya secara signifikan.
Dari lahan seluas satu hektare, Aris mampu mendapatkan panen mencapai 8 ton, angka yang sangat mengesankan untuk sawah di perkotaan. Lebih menarik lagi, tanaman padinya tumbuh tinggi, tanaman jenis 32 Jumbo hingga sedada orang dewasa, dengan bulir yang padat dan tanpa gabuk. Keunggulan lainnya, tidak ada hama maupun predator yang biasanya menyerang batang atau daun padi.
“Saya hanya menggunakan POC Sari Luhur tanpa tambahan pupuk lain. Alhamdulillah, hasilnya luar biasa. Tanaman lebih sehat, tidak ada serangan hama, dan produksinya tetap tinggi,” ungkap Aris, kepada media ini, Minggu (2/2/2025).
Keberhasilan ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi Aris secara pribadi, tetapi juga mendorongnya untuk menghadirkan beras sehat bagi masyarakat Lumajang. Ia menargetkan agar padi yang ia tanam bisa langsung dikonsumsi oleh warga dalam bentuk beras sehat berkualitas tinggi.
“Jika yang dimakan adalah beras sehat, maka tubuhnya akan menjadi sehat juga,” tambahnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa penggunaan pupuk organik yang tepat dapat mendukung pertanian berkelanjutan dan memberikan manfaat besar, baik bagi petani maupun konsumen.
Apakah POC Sari Luhur akan menjadi solusi baru bagi pertanian organik di Indonesia? Hasil panen Aris jadi jawabannya!
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, Retno Wulan Andari, ketika ditanya awak media, berapa hasil produksi padi per hektarnya, untuk membandingkan dengan lahan sawah milik Aris.
“Rata-rata provitasnya 56 kwintal/ha,” jawab Retno singkat via chat WhatsApp nya.
Dari pantauan awak media, rata-rata hasil panen padi di Kabupaten Lumajang sekitar 5-6 ton per hektarnya. Dan pengolahannya dengan menggunakan pupuk kimia, yang mengakibatkan unsur hara menjadi rusak.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id