Tak sabar menanti jawaban, Raja tua itu kemudian memanggil para pengungsi dan meminta mereka menjelaskan pertanyaan Amr. Pertanyaan yang lagi-lagi bisa saja menjebak para pengungsi.
Kemudian mereka menjawab bahwa selama ini dia mengetahui bahwa “Isa bin Maryam ialah seperti dikatakan Nabi kami bahwa Isa adalah hamba Allah, Rasul-Nya, Ruh-Nya, dan Kalimat-Nya yang ditiupkan ke dalam rahim Maryam yang perawan. Sekelumit penjelasan itu membuat sang Raja kembali menangis. Penjelasannya kembali benar dan sesuai dengan selera Raja. Raja menyanjungnya sebagai ajaran yang benar.
Raja Najasyi kembali menolak diskusi Amr, dan mempersilakan Amr untuk pulang dan membawa seluruh upeti yang ia bawa untuk Raja. Rasa-rasanya Raja tak sudi memberikan para pengungsi untuk kembali disiksa oleh orang-orang Mekkah.
(*) Penulis adalah wartawan beritabangsa.id
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis dan tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi beritabangsa.id.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
