Opini

Air Mata Najasyi dan Hijrahnya Muhajirin ke Ethiopia

1103
×

Air Mata Najasyi dan Hijrahnya Muhajirin ke Ethiopia

Sebarkan artikel ini
Air mata
Ilustrasi Raja Najasyi saat menerima kedatangan kaum Muhajirin dari Mekkah

“Kami pergi ke negerimu dan memilihmu daripada orang lain. Kami lebih suka hidup berdampingan denganmu, dan kami berharap tidak disiksa lagi di sisimu, wahai Paduka Raja,” ujar Ja’far sembari merengek meminta belas kasih Raja.

Najasyi mengangguk memahami keluhan para pengungsi atas kesulitan yang dialami mereka. “Lantas,? Apa pesan Allah atasmu yang bisa kudengarkan?”. Sebuah pertanyaan yang tak mudah dijawab oleh Ja’far. Pertanyaan diplomatis itu selama ini tak banyak ia terima. Namun kali ini dirinya harus menjawab.

Ja’far mulai bersuara dan membacakan Surah Maryam selama beberapa kalimat. Utuh dan tak kurang sedikitpun. Rampung membacakan, Najasyi menangis seraya membenarkan ayat itu sama dengan apa yang ada dalam Al Kitab yang selama ini ia pelajari. “Sesungguhnya ayat tadi dan yang dibawa Isa berasal dari sumber yang sama. Pergilah kalian berdua, hai utusan Qurays!,” usir Najasyi.

Semangat Amr bin Ash patah. Dia pulang. Namun sehari kemudian tekadnya kembali lagi. Dia beranggapan Raja masih bisa menerima negosiasi. Raja yang bijak itu masih akan mau mendengarkan penjelasannya.

Dia kembali memacu kudanya sejauh beberapa mil dari kerajaan untuk kembali. Tekadnya kuat, tak terbendung sedikitpun. Amr merasa harus membawa pulang para pengungsi kembali ke Mekkah. Sebagai diplomator unggul dia tak bisa menerima kegagalan seperti kemarin.

Diketoknya pintu kerajaan, yang kemudian Amr memohon izin kepada pengawal Raja untuk dimohonkan kembali menghadap Raja. Najasyi kala itu di antara heran dan bimbang. Diskusi apalagi yang akan dipertontonkan oleh Amr. Bantahan apalagi yang ia tawarkan. Tapi mungkin tak ada salahnya bagi Raja mempersilakan Amr masuk.

“Wahai Paduka Raja, mereka mengatakan sesuatu yang aneh tentang Isa bin Maryam. Oleh karena itu, kirim orang untuk menghadirkan mereka ke sini agar engkau bisa bertanya tentang tanggapan mereka terhadap Isa bin Maryam!.” Pertanyaan menggelitik yang diajukan Amr menyinggung agama Raja yang selama ini dianut.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60