BERITABANGSA.ID – BLITAR – Bersama insan pers, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Blitar, melakukan studi banding sistem digital ke Diskominfotik Kabupaten Badung, Bali, Senin (4/3/2024).
Diskominfotik Kota Blitar, di Badung Bali, membahas berbagai hal mulai dari pengelolaan sistem digital hingga keterbukaan informasi.
Kepala Diskominfotik Kota Blitar, Mujianto, menjelaskan kunjungannya ke Diskominfotik Kabupaten Badung, Bali, selain untuk bertukar ilmu juga untuk menjalin silaturahmi.
Menurutnya, sengaja memilih Pemkab Badung, karena daerah tersebut adalah salah satu wilayah yang memiliki pengelolaan sistem digital cukup bagus.
“Sengaja kami memilih Diskominfotik Badung karrna wilayah ini memiliki kualitas pengelolaan terkait sistem digital yang bagus,” jelasnya.
Pihaknya, mengajukan banyak pertanyaan sebagai bentuk pembelajaran yang selanjutnya akan diterapkan Diskominfotik Blitar.
“Rekan-rekan dari berbagai bidang Diskominfotik bertanya berbagai hal, wabilkhusus terkait tupoksi Diskominfotik. Dan bertanya terkait bagaimana kemitraan bersama wartawan,” tambahnya.
Terakhir, Mujianto mengatakan meskipun pagu anggaran berbeda jauh, ia memerintahkan sekaligus berharap jajarannya bisa mendapat ilmu dan hasilnya bisa dipraktikkan di Kota Blitar.
“Catatan penting di sini yakni terkait anggaran yang terpaut jauh dengan Kota Blitar. Meski demikian, terkait ilmu dan pembelajaran yang didapat dari Diskominfotik Badung ini bisa kita contoh untuk dipraktikkan di Kota Blitar,” tegasnya.
Sedangkan dari pihak Diskominfotik Badung, Jaya Saputra sebagai Kepala Dinas Diskominfotik Kabupaten Badung menyambut baik kedatangan rombongan Insan Pers dan Diskominfotik Kota Blitar.
Menurut Jaya Saputra, kunjungan ini, selain sharing ilmu juga untuk menjalin silaturrahmi.
Kata dia, Diskominfotik memegang peran penting dalam mensupport jalannya pemerintahan. Mulai dari penyediaan jaringan, aplikasi, website hingga keamanan informasi.
“Kunjungan ini selain sharing ilmu juga untuk jalin silaturrahmi yang sangat positif. Sehingga apa yang dijalankan di sini bisa lebih lengkap ketika ada masukan dari Kota Blitar. Meskipun secara geografis, tipologi dan budaya berbeda,” tutupnya. (Adv).
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
