BERITBANGSA.ID – SURABAYA – Sejak didirikan pada 1954 silam, Yayasan Khadijah semakin menunjukkan eksistensinya di dunia pendidikan yang berbasis pada ahlussunah wal jemaah di bawah naungan Nahdlatul Ulama.
Hingga kini Yayasan Khadijah Surabaya menaungi beberapa lembaga pendidikan diantaranya, KB-TK Khadijah, SD, SMP dan SMA dan juga memiliki unit sosial seperti Panti Asuhan Khadijah 1 sampai 3, Ruqoiyah, Panti Asuhan Zainuddin serta PP Khadijah.
Pengalaman selama 38 tahun di dunia pendidikan ini menggugah Ketua dan pendiri Yayasan Al-Madani, Sampang, KH. Musleh Madani, untuk melakukan studi banding di Yayasan Khadijah Surabaya.
Dalam kunjungannya untuk melakukan studi banding di Yayasan Khadijah Surabaya, KH. Madani membawa sejumlah guru, pembina OSIS dan beberapa siswa agar bisa bertukar informasi.
Hal ini menurut KH. Madani, saat kembali ke yayasan Al-Madani bisa mengimplementasikan apa yang diperoleh di Khadijah guna mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Yayasan Al-Madani lebih baik lagi di masa depan.
“Alhamdulillah, kita sudah sampai di sini dan kami ingin menimba pengalaman-pengalaman yang ada di Khadijah untuk kita transfer di Yayasan Al-Madani Sampang,” tutur KH. Musleh saat dikonfirmasi Beritabangsa.id. (21/11/2023).
Menurutnya, Khadijah sangat dikenal, terutama di Jawa Timur, sehingga pihaknya ingin agar Yayasan Al-Madani bisa menjadi Khadijah-nya Sampang.
Ketua Yayasan Al-Madani menyampaikan, niatan untuk melakukan studi banding di Khadijah sebenarnya sudah lama, namun baru kali ini bisa dilaksanakan.
“Hari ini kami sengaja meliburkan siswa dan kami imbau untuk belajar di rumah, agar kami bisa melakukan studi banding dan yang terpenting adalah menyambung tali silaturahim,” jelasnya.
Studi banding kali ini, dibagi menjadi 2 kelompok, yakni Kelompok SD dan Kelompok SMA.
