“Dengan memasyarakatkan sholawat mudah-mudahan akan meredam gejolak yang nantinya bisa memecah belah kerukunan di kampung ini,” ungkapnya.
Dan yang paling penting adalah dengan memperingati Maulid Nabi ini bisa mendapatkan syafaat dari Baginda Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam.
“Pilihan boleh beda, namun hal itu tidak boleh menyebabkan persatuan dan kerukunan dalam suatu wilayah menjadi rusak karenanya,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul kali ini dihadiri oleh RKH Karror Abdullah bersama jamiyah selawat Shollu Community, yang sengaja diundang untuk memeriahkan.
Acara semakin tampak meriah dengan adanya hadiah atau gantungan (istilah dari warga, red), yang berisi jajanan atau kue, makanan ringan, buah, alat dapur bahkan sederet uang yang juga digantung di sepanjang jalan.
Uniknya adalah, gantungan ini tidak diperebutkan sebelum Ra Karror selesai melantunkan Selawat. Namun, ketika Selawat selesai dilantunkan, dalam hitungan detik gantungan tersebut sudah ludes.
Hal hal ini menurut salah satu warga sebagai bentuk mengharapkan barokah dari setiap lantunan Selawat.
“Ngamri barokanah kyaeh dan syafaatnya Nabi Muhammad SAW (mengharap barokahnya Guru dan syafaatnya Nabi Muhammad SAW) mas,” jelas warga yang tidak mau disebut namanya ini.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
