Di penampungan kedutaan tersebut, Rahmat mengaku juga banyak orang lain di sana, dengan berbagai latar belakang, ada yang pelajar, pekerja, dan lain-lain yang bermasalah dengan keimigrasian. Selama di penampungan, Rahmat bingung karena tidak bekerja dan kepikiran keluarganya di Indonesia.
Rahmat melanjutkan, setelah menjalani hidup di penampungan kurang lebih 3 bulan, dia mengaku sempat mendapatkan pekerjaan selama 25 hari dengan gaji USD300.
“Cuma 25 hari lalu saya dikembalikan ke penampungan itu, gaji sebesar USD300 justru sama orang yang memberikan pekerjaan diberikan ke agen saya, tidak dikasihkan ke saya. Kemudian agen saya bilang begini, uang USD300 akan saya gunakan untuk membeli tiket pesawat untuk pemulanganmu. Sampai akhirnya pada 01 Agustus 2023 itu saya mendesak agen saya tersebut untuk mencarikan pekerjaan baru, kalau tidak ada pekerjaan tolong kembalikan saya ke Indonesia. Agen tersebut menjawab oke kami carikan pekerjaan, kalau 3 minggu belum ada pekerjaan buatmu, kami akan memulangkanmu,” ujar Rahmat.
Tiga minggu berlalu, namun belum ada pekerjaan baru untuk Rahmat.
Kemudian Rahmat membuat video yang kemudian dipublikasikan oleh temannya di media sosial dan viral. Dalam video itu, Rahmat meminta bantuan kepada siapapun yang menonton videonya, untuk dapat membantu koordinasikan ke pemerintah untuk memulangkannya ke Indonesia.
Viralnya video tersebut diketahui pengurus Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Jember.
Kemudian Ketua SBMI Jember Nadifatul Khoiroh segera berkoordinasi dengan Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur Hari Putri Lestari serta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember untuk proses pemulangan Rahmat.
Berkat kerjasama berbagai pihak, Rahmat Kurniawan Abadi berhasil dipulangkan dan sampai di rumahnya Dusun Kepel RT 001 RW 014 Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember pada Rabu malam, 27 September 2023.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id