Terkini

Gandeng Ketua DPRD, APDI Gelar Rakor Pacu Kapasitas Anggota

48
×

Gandeng Ketua DPRD, APDI Gelar Rakor Pacu Kapasitas Anggota

Sebarkan artikel ini
APDI
Suasana saat rakor dan peningkatan kapasitas APDI Bondowoso

BERITABANGSA.ID – BONDOWOSO – Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Bondowoso bertekad untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) anggotanya, mengingat tugas beratnya mendampingi pemerintah desa agar mengelola anggaran dengan benar.

Salah satunya, dengan menggelar rapat koordinasi (Rakor), dengan menghadirkan Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, di Rumah Makan Ikan Bakar Jasen, Kecamatan Grujugan, Rabu (7/6/2023).

Scroll untuk melihat berita

Rakor yang digelar selain untuk penyegaran dan silaturahim, juga untuk berkoordinasi meningkatkan wawasan dengan konsultan pendamping wilayah (KPW).

Koordinator Tenaga Ahli Kabupaten Bondowoso, Hadi Prayitno, mengatakan tugas para pendamping desa sangat berat, karena bergelut dengan data.

Sudah semestinya, APDI terus meningkatkan kapasitas anggotanya, tenaga pendamping profesional (TPP).

Sedikitnya, 108 TPP, 5 tenaga ahli pemberdayaan masyarakat (TAPM), 49 pendamping desa (PD) dan 54 pendamping lokal desa (PLD), KPW Jatim hadir dalam Rakor.

Seluruh tenaga pegiat desa di bawah naungan Kemendes PDTT- RI, bertemu dengan beberapa anggota dan Ketua DPRD Bondowoso -yang menekankan pemahaman realisasi dana desa sesuai regulasi.

Pengawalan dana desa selain tepat sasaran, rencana pembangunan daerah juga nyekrup dengan prioritas program dari kementerian desa.

“Kita ada garis koordinasi, bagaimana DPRD juga turut mendorong penguatan pembangunan di desa,” ujarnya.

Sementara Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir mengapresiasi Rakor kali ini, mengingat tugas TA dan PD sangat vital.

Peningkatan kapasitas TA dan PD mutlak dilakukan, sehingga pengawasan dan bimbingan ke kepala desa dalam mengelola dana desa tidak menyimpang dari regulasi.

“Jangan sampai pekerjaan selesai urusan tidak selesai di kejaksaan, kepolisian, dan KPK. Prinsipnya, pekerjaan selesai urusan selesai. Para pendamping harus betul memahami regulasi dan pemahaman agar kepala desa tidak salah mengelola dana dan mengambil keputusan,” tegasnya.

Ahmad Dhafir, juga mengajak kepala desa agar tidak segan berkoordinasi dengan PLD dan PD.

“Pesan saya ke seluruh kepala desa, pendamping desa itu sahabat saya. Jadi tolong jangan segan koordinasi dengan mereka. Duduk dan diskusilah bersama soal alokasi anggaran. Jangan sampai keluar dari rambu-rambu yang ada,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *