Pemuda

Hilangkan Kesenjangan, Sultan Fadjar Pelu Ingin Mengabdi di Daerah Asal

194
×

Hilangkan Kesenjangan, Sultan Fadjar Pelu Ingin Mengabdi di Daerah Asal

Sebarkan artikel ini
Sultan Fadjar Pelu
dr. Sultan Fadjar Pelu

BERITABANGSA.ID-SURABAYA – Sultan Fadjar Pelu, menjadi salah satu dari sebelas dokter baru yang dilantik dan diambil sumpahnya Rabu (24/05/2023), di Unusa yang berasal dari Ambon, Maluku.

Cita-citanya menjadi dokter karena pesan kakak yang mengatakan jika di Maluku masih minim dokter muslim.
Dan dapat dipastikan ada kesenjangan jika pasien ditangani oleh dokter berbeda agama. Itu sebabnya usai pengabdiannya Fadjar ingin mengabdi di daerah asal, di Maluku.

Pria lulusan SMAN 2 Maluku Tengah itu menceritakan, dia memiliki culture shock yang sangat berkesan saat pertama kali studi di Surabaya.

“Pertama kali saya merantau ke Surabaya, saya dikagetkan dengan lingkungannya, bahwa orang Jawa itu sangat santun dan ramah bahkan satpam dan cleaning service pun orangnya sangat ramah untuk menyapa duluan, berbeda dengan kebanyakan orang Ambon yang karakter dasarnya adalah keras dan tegas saat berbicara,” pungkasnya.

Perjalanannya dalam masuk studi kedokteran tidaklah mudah. Fajar memiliki cerita tersendiri akan hal tersebut.

Dengan latar belakang anggota keluarga yang berkarir di bidang hukum, lantas tidak menjadi hambatan baginya untuk berjuang masuk bidang kedokteran.

“Keluarga saya berlatar belakang pendidikan hukum, saya juga sempat kuliah program studi hukum di salah satu universitas di Malang selama lima semester, namun pada akhirnya saya tetap berjuang memilih bidang minat saya yakni kedokteran untuk akhirnya jadi jenjang karir saya ke depan,” tuturnya.

Anak bungsu dari empat bersaudara itu turut mengungkapkan bahwa salah satu yang juga menjadi dorongannya untuk menjadi dokter adalah minimnya dokter muslim yang ada di Maluku.

“Ada satu pesan kakak saya yang juga menjadi dorongan besar untuk berjuang di studi kedokteran, beliau bilang dokter muslim di Ambon itu masih sedikit dan terasa sekali kesenjangannya antara pasien dan dokter yang berbeda agama, jadi dari pesan itu saya ingin mengabdi menjadi dokter di Maluku,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *