Terkini

Dari Teknik Beralih ke Kedokteran, Ini Cerita Ilyas

153
×

Dari Teknik Beralih ke Kedokteran, Ini Cerita Ilyas

Sebarkan artikel ini
Ilyas
dr. Muhammad Ilyas Febri Pitoyo

BERITABANGSA.ID-SURABAYA – Ada yang menarik dalam pelantikan dan pengambilan sumpah dokter ke-7 di Unusa kali ini.

Seorang aktivis organisasi kemahasiswaan, mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unusa menjadi salah satu dokter baru yang diambil sumpahnya.

Dia adalah Ilyas Febri.
Anak ketiga dari empat bersaudara itu mengungkapkan bahwa minat awalnya dalam kuliah adalah di bidang teknik, namun berkat arahan orang tua dan lingkungan sekitar, akhirnya ia memilih kuliah di kedokteran.

“Saya sempat kuliah di bidang teknik cuman hanya sebentar, lalu kemudian saya mendapat nasehat dari orang tua sekaligus melihat keberadaan lingkungan sekitar saya hingga kemudian saya memantapkan diri untuk berjuang menjadi dokter dan membantu orang di sekitar saya untuk sembuh dan sehat,” tuturnya.

Pilihannya ke Unusa tidak lain karena orang tuanya, utamanya ibu yang aktivis NU meyakini benar kuliah di Unusa akan mendapatkan dua sisi bekal yang amat dibutuhkan dalam kehidupan di dunia dan akhirat.

“Ibu saya yakin benar kuliah di Unusa akan memperoleh ilmu dunia dan akhirat. Nyatanya benar kami tidak hanya dibekali tentang ilmu-ilmu kedokteran tapi juga diingatkan dalam bertindak selalu diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT,” katanya.

Dikatakannya, selama berkuliah, manajemen waktu menjadi tantangan utama yang harus dihadapi, dirinya harus bijak dalam membagi waktu antara organisasi dan kesibukannya menjalani studi menjadi dokter.

Ilyas menceritakan, dia memiliki domisili awal di Sulawesi, tepatnya di Palu, oleh karena itu nantinya ia ingin mengabdikan dirinya ke daerah kepulauan sunda besar itu.

Ia melihat bahwa Sulawesi juga merupakan daerah Timur Indonesia yang membutuhkan banyak tenaga medis untuk pelayanan kesehatan.

“Awal saya merantau ke Surabaya, sempat merasa kurang yakin untuk bisa beradaptasi di sini, tetapi kemudian di kedokteran Unusa ini saya bertemu banyak teman-teman yang berasal dari Timur Indonesia juga, yang kebetulan domisili awal saya adalah di Sulawesi, jadi pada akhirnya senang merasa punya keluarga baru yang berjuang di bidang yang sama juga,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *