Pariwisata

Kabar Duka, Kader IPNU Jombang Meninggal Dunia Saat Hadiri Resepsi Satu Abad NU di Sidoarjo

159
×

Kabar Duka, Kader IPNU Jombang Meninggal Dunia Saat Hadiri Resepsi Satu Abad NU di Sidoarjo

Sebarkan artikel ini
Kader IPNU
Suasana rumah duka di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang pada Selasa (7/2/2023) malam. Foto : Faiz

BERITABANGSA.ID – JOMBANG – Kabar duka datang dari salah satu peserta yang mengikuti peringatan 100 tahun Nahdlatul Ulama, di GOR Delta Sidoarjo.

Adalah Imam Suhrowardi. Remaja asal Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang ini tak tertolong.

Scroll untuk melihat berita

Ardi, sapaan akrabnya, berusia 22 tahun. Dia adalah kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jombang.

Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Habib Ghofir, membenarkan dari beberapa flyer ucapan duka cita yang beredar.

Habib menjelaskan, almarhum meninggal ketika berada di Musalla daerah Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.

“Benar, almarhum pada rakaat terakhir jatuh lemas. Sempat dibawa ke klinik, tapi kemudian dinyatakan meninggal dunia,” ujar Habib, Selasa (7/2/2023) sore.

Lebih lanjut dijelaskan kronologinya, berawal dari pria kelahiran 2001 ini berangkat bersama teman rumahnya ke Sidoarjo pada Senin (6/2/2001) sekitar pukul 22.00 WIB.

Di Sidoarjo, ia bermalam di rumah teman kerabatnya yang kemudian mengikuti peringatan satu abad NU pada hari Selasa, pukul 04.00 WIB. Dia datang di acara itu, Ardi bersama temannya.

“Sekitar jam 6 kurang, almarhum mengajak temannya kembali karena merasa tidak badan,” ungkap Habib, saat ditemui di rumah duka.

Kemudian sekitar pukul 11.30 WIB, lanjut dia, Ardi dan temannya menunaikan salat dhuhur. Saat itu, Ardi bertindak sebagai Imam.

Begitu memasuki rakaat keempat, Ardi diketahui mempercepat gerakan salat. Tepat setelah menyelesaikan rakaat keempat, Ardi jatuh lemas.

“Ardi kemudian dibawa ke sebuah klinik terdekat, lalu dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan. Almarhum ini merupakan pengurus PAC IPNU Kecamatan Mojowarno,” tandasnya.

Masih di tempat yang sama, Mustain, ayah Ardi menuturkan, anaknya berpamitan untuk menghadiri resepsi 1 abad NU pada Senin (6/2/2023) petang.

Dia kemudian berangkat bersama temannya mengendarai motor. Dua hari sebelumnya, ungkap dia, Ardi sudah menyampaikan keinginannya untuk berangkat ke Sidoarjo.

“Pamitnya mau berangkat ke acara Harlah NU. Dua hari yang lalu sudah pamitan, ketika mau berangkat juga pamit saya,” kata Mustain saat ditemui di rumah duka.

Dia mengungkapkan, Ardi memiliki riwayat penyakit jantung. Penyakit itu diderita sejak kecil dan biasanya kambuh saat kecapekan atau terlalu banyak beban pikiran.

“Memang ada riwayat lemah jantung, itu dari kecil. Saya ikhlas, apalagi anak saya meninggal dengan cara yang baik, sedang salat juga,” pungkasnya.

Jenazah Ardi sampai di rumah duka sekitar pukul 17.15 WIB. Usai shalat maghrib, Kerabat, tetangga dan teman-teman seperjuangannya, mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir, di pemakaman umum Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *