Berita Utama

Dinkes Sukseskan Program BIAN dan Koordinasi Program Geser Jadi Mantul

89
×

Dinkes Sukseskan Program BIAN dan Koordinasi Program Geser Jadi Mantul

Sebarkan artikel ini
Kadinkes Tulungagung dr. Kasil Rokhmad, MMRS, (tengah) saat di wawancarai pihak media

BERITABANGSA.COM-TULUNGAGUNG– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, menggelar program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan program ‘Geser Jadi Mantul.

Kepala Dinkes Tulungagung, Kasil Rokhmad, ditemui Beritabangsa.com menyampaikan, hasil evaluasi BIAN, beberapa desa ada yang belum mencapai target.

Scroll untuk melihat berita

“Ada yang mencapai target 100%, namun ada yang masih di bawah 95%. Kita semua tahu bahwa, anak yang tidak mendapat vaksin dan terlindungi, ke depannya bisa mudah terserang penyakit lantas sakit,” ucap Kasil Rokhad, Kamis (29/09/2022).

Maka persentasenya masih kurang akan dilakukan penyisiran. Pihaknya tidak ingin Tulungagung yang sudah berusaha memberi vaksinasi, masih ada desa yang jadi sumber pencetus

“Sekitar 271 desa, ada 36 desa yang persentasenya masih rendah. Berharap, 36 desa tersebut bisa teratasi dan mencapai target sampai tanggal 30 September,” ujarnya.

Kendala saat ini, kurangnya pemahaman kepada masyarakat, ada pula yang belum punya waktu atau sedang sakit, sehingga harus dilakukan sweeping.

Disinggung terkait salah satu kelurahan di wilayah Kota Tulungagung yang tingkat vaksin rendah, Kasil mengungkapkan, kurangnya pemahaman kepada mereka.

“Kelurahan itu merupakan daerah desentralisasi, tidak perlu disebut takut salah paham. Saya harap bisa bekerjasama, bukan kita yang belum ke sana, namun ini terkait dalam pemahaman,” ungkap Kasil.

Sejumlah tokoh lintas sektor, Forkopimcam tokoh masyarakat, tokoh agama, bekerja sama mendukung program. Terkait halal dan haram, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menjamin.

Jika sudah memegang tokoh kunci atau yang menjadi panutan masyarakat, dipastikan bisa menggerakkan semuanya.

“Kita evaluasi, ternyata satu kelurahan itu capaian vaksinasi hanya 54%, sementara yang lain rata-rata sudah di atas 90%. Padahal, tempatnya di kota, harusnya dari sisi jangkauan petugas tidak ada masalah,” ungkapnya.

Kasil menerangkan, untuk pencapaian maksimal di daerah pegunungan, terkendala karena akses jalan atau waktu tempuh.

“Wilayah pegunungan, biasanya sulit dijangkau petugas dengan kendaraan, apalagi menggunakan mobil, contohnya Kecamatan Pagerwojo. Namun ada juga yang hasilnya bagus, contohnya Pucanglaban dan Tanggunggunung,” terangnya.

Selanjutnya dari seluruh kabupaten di Jawa Timur, tingkat keberhasilan vaksinasi di Tulungagung masuk 15 besar.

“Vaksinasi BIAN di Tulungagung masuk dalam 15 besar, dan kami mempunyai program CERDIK, “Geser Jadi Mantul,” ungkap Kasil.

Program ini, merupakan deteksi sejak dini terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada anak usia menginjak remaja.

Program CERDIK (Cek Kesehatan Secara Rutin, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Aktivitas Fisik, Diet Seimbang, Istirahat Cukup, Kelola Stres).

Sedangkan, program “Geser jadi Mantul” (Gerakan Serentak Jaring Dini Diabetes Masyarakat Tulungagung).

“Kita ingin mendeteksi sedini mungkin penyakit yang sering disebut Mother of Disease yakni, induknya dari segala penyakit yang tidak menular, seperti diabetes bisa ke katarak, impotensi, gagal ginjal, stroke dan jantung,” jelasnya.

Antisipasi sejak dini agar semua ini tidak terjadi, maka Dinkes Tulungagung berupaya mendeteksi sedini mungkin. Dengan sasaran pemeriksaan usia 15 tahun, sehingga harus dilakukan sosialisasi dan pengecekan di setiap sekolahan.

“Selain di sekolahan, juga akan melakukan pemeriksaan di Puskesmas dan mengadakan event pemeriksaan gratis gula darah,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *