Kreatif

PMII Nurul Jadid Gelar Nobar dan Diskusi Film Silat Tani

136
×

PMII Nurul Jadid Gelar Nobar dan Diskusi Film Silat Tani

Sebarkan artikel ini
Nurul Jadid
Aksi nobar dan diskusi film Silat Tani oleh PMII Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo

BERITABANGSA.COM-PROBOLINGGO- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Nurul Jadid menggelar nonton bersama dan Diskusi film Silat Tani, di PP Nurul Jadid, Selasa (09/08/2022) malam.

Silat Tani merupakan film dokumenter perdana besutan Ekspedisi Indonesia Baru. Film ini merekam pertarungan petani di Jawa menghadapi tengkulak, perusahaan yang mencemari air, kebijakan yang menyebabkan banjir, pemerintah yang menggusur hingga perubahan iklim.

banner 300600

Setelah nonton bersama selesai, acara tersebut langsung berlanjut ke sesi diskusi. Dalam sesi ini para kader organisasi biru-kuning menceritakan kondisi sektor pertanian di setiap wilayah masing-masing.

Badrul Nurul Hisyam, Ketua Komisariat PMII Unuja, mengatakan tujuan dari diadakannya acara tersebut yakni meningkatkan kesadaran mahasiswa khususnya kader PMII terhadap sektor pertanian. Lebih-lebih pada hari ini, Badrul melanjutkan, sektor tersebut mengalami krisis yang disebabkan oleh pengaruh internal maupun eksternal.

Pria asal Kabupaten Probolinggo tersebut menjelaskan secara internal lahan pertanian terus mengalami penyusutan disertai dengan jumlah petani yang berkurang. Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada petani sendiri.

“Persekusi dan kriminalisasi sering terjadi ketika petani mempertahankan lahannya,” tambahnya pada beritabangsa.com.

Mi’rojul Ulum, Kader PMII Rayon Ibnu Firnas yang mengikuti acara tersebut mengatakan bahwasannya film tersebut sangat bermanfaat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.

“Saya mengetahui bagaimana permasalahan di sektor pertanian,” ujarnya.

Ulum, sapaan akrabnya, melanjutkan persoalan yang kompleks dalam sektor pertanian tercermin dalam film tersebut. Harga dari hasil pertanian yang gagal karena terdampak dari banjir. Perampasan lahan yang terjadi di akar rumput.

“Dan kebijakan pemerintah yang kurang berpihak kepada petani,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *