BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Kabar memilukan datang dari Jombang, Jatim. Seorang TKI asal Dusun Jatipandak, Desa Jati Duwur, Kecamatan Kesamben, berinisial Fat (59) meninggal di Rawang, Selangor, Malaysia, Minggu (22/6/2025) petang.
Keluarga di dusun dibuat kaget luar biasa. Karena selama sekian tahun baru terdengar kabar dan sekali ada kabar, kabar duka yang berhembus.
Bak kesambar petir di siang bolong. Keluarga pun panik. Sementara di negeri Jiran Malaysia, tidak ada sanak saudara. Beruntung ada rekan korban yang merawat, Yuni, jiran asal Ngawi, Jatim.
“Kami sudah seminggu, merawat di RS Bandar Country, Rawang, tapi beliau kala kondisi teruk baru menyampaikan nama anak, dan nomor kontak di desa,” ujar Yuni, via chat WhatsApp, Minggu malam.
Keluarga di dusun terpencil di Jombang yang dikenal dengan desa wayang topeng dan berjasa mengharumkan nama Jombang di pentas nasional ini, panik dan bingung.
Salah satu keluarganya, Yuyun, anak korban berinisiatif menghubungi sejumlah LSM dan PWI Jawa Timur, untuk minta bantuan solusi.
“Kami hanya memohon agar jenazah orang tua kami, dibantu pemulangannya oleh pemerintah,” ujar Yuyun, kepada wartawan.
Sejumlah wartawan di Jombang, pun bergerak. Mereka berusaha menghubungi Pemda setempat termasuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pemkab Jombang, dan sejumlah orang dekat Bupati Jombang.
“Sebenarnya itu bisa dibantu memakai dana taktis bupati. Apapun kondisi dan status TKI, mau ilegal atau legal, negara wajib hadir. TKI kita itu pahlawan devisa, jangan sampai rasa kemanusiaan kita tercabik cabik, dan membiarkan kondisi ini,” tegas Hakim, salah satu pengurus PWI Jatim.
Pemkab Jombang sudah selayaknya sebagai kota santri tidak melakukan pembiaran kondisi ini.
Saat ini, menurut laporan di Malaysia, jenazah akan ditangani pemulasaraan oleh RS di Rawang, Selangor, Malaysia. Di sana ada rekan korban mengurus dan mendampingi. Jika tidak segera ditangani, maka jenazah akan dikubur tanpa status di Malaysia dan menyulitkan keluarga.
Keluarga pahlawan devisa ini, pun disarankan segera mengontak ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan pihak desa untuk membantu keluarga.
Hakim, yang juga alumni SMAN 2 Jombang pun mengontak ketua alumni Smadajo, dan direspon positif. Sementara sejumlah anggota dewan provinsi yang dihubungi di dapil Jombang belum ada yang respon.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id.