BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya menerima kepulangan kelompok terbang (kloter) 44 asal Kabupaten Banyuwangi, Rabu, (25/6/2025), di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Kloter ini semula dijadwalkan mendarat pada Selasa malam, namun mengalami penundaan akibat faktor keamanan di jalur penerbangan internasional.
Penundaan tersebut dipicu oleh penutupan sementara Bandara Internasional Muscat di Oman, yang menjadi titik transit dalam perjalanan pulang jemaah haji.
Maskapai Saudia Airlines selaku operator penerbangan mengambil langkah antisipatif dengan menunda keberangkatan demi memastikan keselamatan seluruh penumpang. Langkah ini merupakan bentuk mitigasi risiko dan bagian dari prosedur keselamatan penerbangan yang ketat.
Ketua PPIH Debarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar, menyampaikan rasa syukur atas tibanya para jemaah dalam keadaan selamat dan sehat.
Ia menyebut bahwa momen ini adalah saat yang paling dinanti-nantikan oleh para keluarga jemaah setelah menjalani prosesi ibadah di Tanah Suci.
“Alhamdulillah sore ini kita menerima kedatangan Kloter 44 yang kedatangannya sudah dinanti-nantikan keluarganya masing-masing. Semoga semua jemaah haji Kloter 44 sehat lahir dan batin sehingga dapat berkumpul bersama keluarga dengan penuh kegembiraan. Apalagi kedatangan mereka ini dari Tanah Suci. Semoga menjadi haji mabrur,” ungkap Bahtiar.
Ia memastikan bahwa seluruh 380 jemaah haji dalam kloter tersebut tiba dalam keadaan baik dan tanpa kendala kesehatan yang serius.
Penundaan jadwal, menurutnya, merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan situasi yang tidak terduga.
“Penundaan ini untuk tindakan antisipasi. Ibarat peribahasa, sedia payung sebelum hujan. Kita memastikan jemaah benar-benar aman,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bahtiar yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa kloter 43 dijadwalkan tiba di Surabaya pada malam berikutnya.
Ia berharap seluruh proses pemulangan berikutnya tetap berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Dalam sambutannya di hadapan para jemaah, Bahtiar juga mengajak para jemaah untuk menjaga kemabruran haji dengan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan rasa syukur sebagai cerminan ibadah haji yang diterima.
Salah satu jemaah Kloter 44, Ahmad Ali Mutohar, mengungkapkan pengalaman menarik selama penundaan penerbangan.
Ia menyampaikan rasa syukur atas pelayanan yang diterima selama masa transit di Jeddah, termasuk kesempatan menginap di hotel berbintang lima.
“Alhamdulillah, haji reguler bisa menginap di hotel bintang lima, serasa haji furoda. Fasilitasnya mewah. Senang bisa beristirahat meski sempat ada panik di awal, tapi sebentar saja karena langsung dievakuasi ke hotel,” ujarnya dengan wajah ceria.
PPIH Debarkasi Surabaya terus berupaya memastikan bahwa seluruh proses pemulangan jemaah berlangsung secara aman, tertib, dan nyaman.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyediaan layanan maksimal sejak kedatangan jemaah hingga mereka kembali ke daerah asal masing-masing.
Hingga Rabu malam, jumlah jemaah haji Debarkasi Surabaya yang telah tiba di Tanah Air mencapai 17.039 orang atau sekitar 46 persen dari total 36.815 jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang dari Surabaya.
Proses debarkasi akan terus berlangsung sesuai jadwal dan dipantau ketat oleh PPIH untuk memastikan seluruh jemaah dapat kembali ke kampung halaman dalam keadaan selamat dan bahagia.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id