BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Bantuan program pengembangan ternak domba kepada terdampak erupsi Gunung Semeru oleh Darul Tauhid (DT) Peduli Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, dinilai gagal.
Program yang lahir dari hasil diskusi dan asesmen mendalam dengan masyarakat, kala itu menegaskan bantuan makanan atau uang bersifat sementara dan tidak cukup untuk meningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan.
“Dulu kita ingin memberi solusi yang lebih berdaya guna bagi masyarakat. Program pun dirancang agar warga memiliki sumber penghasilan yang berkelanjutan melalui beternak kambing dan domba,” ujar perwakilan DT Peduli, Bambang, Rabu (12/2/2025).
Proses seleksi secara ketat. Melalui rekomendasi tokoh masyarakat seperti mantan Kepala Desa (Kades) Sumbermujur, Safi’i dan survei langsung ke rumah-rumah, DT Peduli memilih 10 orang yang memiliki komitmen diberi program.
Namun, praktiknya berbeda. Diawali dari vendor penyedia ternak, yang sebelumnya memiliki rekam jejak baik mengalami kendala pemenuhan komitmen.
DT Peduli terus berupaya menyelesaikan permasalahan ini dengan menghubungi vendor terkait dan mencari solusi terbaik agar program tetap berjalan.
DT Peduli berharap masyarakat tidak hanya mendapat manfaat ekonomi, tetapi juga dapat meningkatkan keterampilan dalam beternak demi membangun kemandirian finansial.
“Semoga dengan ikhtiar ini, warga terdampak bisa lebih mandiri dan memiliki penghidupan yang lebih baik di masa depan,” tutup perwakilan DT Peduli.
Menurut Ketua Paguyuban Pengungsi Semeru (Papes) Kecamatan Candipuro, Mohamad Hamid, menilai program ternak dari DT Peduli berjumlah 100 ekor itu dianggap gagal.
“Dari 100 ekor diambil pemilik ternak yang belum dibayar oleh vendor ada sekitar 40an ekor,” kata Hamid.
Namun sisanya, kata Hamid, pihaknya bersama warga lainnya tidak mengetahui dimana posisi kambing atau dombanya.
“Warga di sini hanya merawat kambing dari hibah BNPB saja, sejumlah 70 ekor, saat ini sudah berkembang,” ujarnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id