Oleh : Muhammad Fayed Hamas *
Nama Gunung Bromo diambil dari bahasa Sansekerta yaitu Brahma. Brahma sendiri adalah salah satu dewa utama dalam agama Hindu.
Di lidah warga Suku Tengger (Suku asli wilayah Bromo) dieja “Brama” tanpa huruf h.
Sehingga masyarakat Indonesia umumnya menyebut gunung aktif di Jawa Timur ini dengan Gunung Bromo.
Saat ini kawasan Gunung Bromo dikelola oleh pihak Perhutani dengan sebutan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Ada empat lokasi wisata atau keindahan yang ditawarkan oleh Gunung Bromo yaitu melihat matahari terbit di penanjakan Gunung Bromo (bukit sunrise view), pemandangan hamparan savana yang indah, padang pasir yang sangat luas, dan melihat keindahan kawah Gunung Bromo.
Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan terletak di empat kabupaten: Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.
Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Dalam perjalanan wisata ke Gunung Bromo dan sekitarnya, pertama saat kaki menginjak Gunung Bromo, harus naiki di penanjakan satu untuk melihat matahari terbit dengan menggunakan kendaraan mobil jeep sewaan dari penyedia jasa trip di sekitar kawasan Bromo.
Harga sewa mobil jeep yang ditawarkan terjangkau, dengan harga sewa Rp250.000 per- orang dengan kapasitas 6 orang.
Betapa indahnya saat melihat matahari terbit dari atas pegunungan. Banyak wisatawan yang mengabadikan moment matahari terbit.
Yang tadinya langit gelap gulita ketika matahari terbit menjadi terang benderang dan warna langit pun bercampur menjadi warna oren kebiruan.
Di waktu matahari terbit dari puncak penanjakan bisa terlihat latar tampak depan Gunung Semeru yang akan mengeluarkan asap dari kejauhan dan matahari akan bersinar terang menembus lautan awan.
Udara yang sangat dingin ini menemani saat melihat matahari terbit. Setelah itu kembali naik mobil jeep untuk untuk melihat kawah, padang savana dan padang pasir.
Tulisannya bagus