Tema utama pertemuan kali ini, “Penguatan Sinergi dan Kolaborasi untuk Kemajuan Pendidikan Kedokteran Indonesia,” mencerminkan tekad FORDEK AIPKI dalam membangun kolaborasi yang lebih erat antar fakultas kedokteran.
Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Profesor Doktor Mohammad Nuh, DEA, menyampaikan sangat diperlukan penguatan sinergi institusi pendidikan kedokteran untuk bisa mengikuti era revolusi 5.0.

“Dengan perkembangan teknologi, diperlukan rekomendasi objektif mengenai penambahan dokter dan pelayanan kesehatan, seperti halnya inovasi teknologi layanan home care, personalized care, wellness & preventive care, end-of-life care,” ujarnya.
Saat yang sama, Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, MEng, mengungkapkan, Unusa sebagai tuan rumah FORDEK AIPKI kali ini, merasa sangat terhormat.
“Dari 98 FK saat ini terdapat 11 FK baru yang saat ini tergabung dalam AIPKI. Sebagai Institusi Pendidikan Kedokteran kami akan selalu turut berperan aktif dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” paparnya pada Beritabangsa.id.
Pertemuan FORDEK AIPKI di Unusa tidak hanya menjadi platform untuk berbagi ide dan pengalaman, tetapi juga merupakan tonggak penting dalam membangun fondasi yang kokoh untuk kemajuan pendidikan kedokteran di Indonesia.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id