Uripan menyebut, sikap ini semata-mata demi memperjuangkan dan meraih keadailan, kedamaian, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dalam naungan syari’at Allah SWT, sunnah Rasulullah SAW dan akhlakul karimah Aslafuna Ash Sholihun RA.
“Jadi Al Khidmah itu netral, pilih sesuai nurani karena pilihan kita akan dipertanggungjawabkan kehadirat Allah SWT,” tegas Uripan.
Haul Akbar ini akan berlangsung dua sesi, yakni Sabtu 10 Februari 2024 malam berupa dzikir fida’ dan Minggu 11 Februari 2024 berupa majelis dzikir dan haul.
“Insyaallah dihadiri para kiai, habaib, umara dan guru kita Habib Umar Al Jilany dari Turki, dan Habib Jindan,” imbuhnya.
Kebetulan saja Haul Akbar di Pondok Al Fithrah ini di masa tenang, karena sudah terjadwal rutin.
“Atas nama panitia dan jamaah Al Khidmah kami minta maaf kepada masyarakat Surabaya khususnya warga Kedinding jika nanti ada kemacetan selama dua hari ini,” tuturnya.
Ketua Panitia, Nasiruddin, menambahkan, jauh-jauh hari sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar acara digelar tertib.
“Alhamdulillah, barokah dari para guru kami, perizinan dan lainnya diberi kemudahan,” ungkapnya.
Nasiruddin pun mendapat dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan dan warga sekitar.
“Tak kurang dari 905 rumah warga secara sukarela siap jadi penginapan para jemaah,” jelasnya.
“Acara haul ini murni bermunajat kepada Allah, mendoakan orang tua kita, leluhur, dan kemaslahatan bangsa, tidak ada unsur politik di sini,” jelasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
