Cara Goebbels Melanggengkan Kekuasaan Hitler
Gauleiter Berlin itu memiliki cara khusus dalam rencana mengangkat Hilter menjadi pemimpin kelas dunia. Sebagai orang kepercayaan sang Fuhrer, dia merombak keanggotaan partai dan menetapkan iuran keanggotaan serta mewajibkan setiap anggota membayar lagi untuk bisa ikut acara-acara partai. Hal ini ia lakukan untuk membersihkan anggota partai yang tak loyal. Tak ayal dari kebijakannya ia menyapu sebanyak 40 persen anggota yang tak bisa mengikuti caranya.
Lantas kemudian Goebbels menyarankan agar Hitler membuat film dari setiap parade partai bahkan pidato-pidato Hilter sendiri. Metode ini ia percaya sebagai langkah epik dalam menyuarakan dan mengenalkan isi fikiran Hitler dan Partai Nazi.
Cara yang diterapkan Goebbels terbukti ampuh hingga mengantarkan Hitler menjadi Kanselir pada 30 Januari 1933.
Namun setelah dipilihnya Hitler menjadi Kanselir, Goebbels sempat menunjukkan kekecewaannya lantaran posisi Menteri Kebudayaan tak diberikan kepadanya. Namun Hitler memiliki pendapat lain mengenai posisi yang cocok untuk Goebbels. Dia menduduki Menteri Penerangan dan Propaganda pada 14 Maret di tahun yang sama. Sebuah langkah cerdas yang dipilih Hitler.
Sejalan dengan fikiran Hitler, Goebbels mulai menyebarkan paham antisemit untuk kalangan luas di Jerman. Bahkan paham itu atas persetujuan dan ditandatangani oleh Hitler pada 1 April di tahun yang sama. Penerapannya memboikot bisnis-bisnis kaum Yahudi melalui dekrit yang ditandatangani oleh Hitler.
Tak hanya itu, kebijakan rasis yang disuarakan Goebbels yang masyhur ialah mewajibkan orang Yahudi mengenakan tanda Bintang Daud berwarna kuning. Kebijakan ini yang dikenal oleh dunia hingga saat ini.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis dan tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi beritabangsa.id.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id