Kekagumannya pada Hitler
Tak bisa dipungkiri, Goebbels begitu mengagumi sosok Hitler. Baginya Hitler memiliki kharisma luar biasa yang tak ia temukan dalam sosok siapapun selama hidpunya. Dia mengenal Hitler pada saat wajah Hitler terpampang di majalah-majalah Jerman kala itu atas insiden Beer Hall Putsch pada 8 hingga 9 November 1923. Di situ ia mulai membangun rasa kagumnya kepada Hitler.
Berangkat dari rasa kagumnya, Goebbels mulai mengikuti jejak Hitler dengan memasuki dunia politik. Ia memilih untuk dimentori oleh Hitler dan bergabung ke Nationalsozialistische Deutsche Arbeitpartei yang tenar dengan sebutan Nazi. Langkah pertamanya ia mulai saat menjadi kader pada Desember 1924.
Semenjak Goebbels bergabung dengan partai Nazi, dia baru bertemu dan berkenalan dengan Hitler setelah dua tahun berselang. Pada saat itu dia berada di Partai Nazi cabang Distrik Rhine-Ruhr dan bertemu Hitler di saat konferensi Bamberg pada 14 Februari 1926.
“Saya sungguh mencintainya. Dia memiliki pikiran yang mencakup segala hal. Pemikirannya sungguh cemerlang. Saya tunduk pada sosok hebat ini. Dia seorang Politikus jenius,” kata Goebbels dikutip dari Ian Kershaw dalam Hitler; A Biography.
Bak gayung bersambut, tepat pada 26 Agustus 1926, Hitler mempercayainya menjadi Gauleiter Berlin karena Hitler mengagumi gaya Goebbels dalam berorator. Sejak saat itu pula keduanya menjadi sangat dekat.