Setali tiga uang, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong (TTL), David Pandapotan Sirait, juga selaras dalam upaya menyelesaikan penilaian raport kuning dari Stranas PK.
“Area pemeriksaan kulit mentah garaman dan layanan fumigasi di lini satu ini, merupakan yang pertama kali di Pelabuhan Tanjung perak, bahkan mungkin yang pertama di Indonesia. Harapannya, fasilitas ini dapat meningkatkan layanan importasi di Terminal Teluk Lamong pada khususnya,” ungkap David.
“Mari kita bergerak bersama untuk wujudkan tujuan besar ini, segera Pelabuhan Tanjung Perak ini menjadi hijau,” imbuhnya.
Kali ini soft launching dilakukan perdana untuk fumigasi komoditas impor biji pala, asal China sejumlah 27 ton.
Dari hasil pemeriksaan Pejabat Karantina Tumbuhan, BKHIT Jawa Timur ditemukan tiga organisme pengganggu Tumbuhan (OPT) serangga hidup populasi tinggi, yaitu Cigarette Beetles (Lasioderma serricorne), Red Flour Beetle (Triboliium castaneum), dan Coffee Bean Weevil (Araecerus fasciculatus).
Penyediaan layanan perlakuan fumigasi dan tempat pemeriksaan kulit mentah garaman merupakan wujud komitmen seluruh entitas Pelabuhan Tanjung Perak dalam menciptakan tata kelola yang baik.
Kolaborasi dari seluruh unsur kepelabuhanan dalam menuntaskan rekomendasi stranas PK adalah kunci keberhasilan pencegahan korupsi di Pelabuhan sebagai bagian dari penataan ekosistem logistic nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE).
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id