Pariwisata

Jelajah Purba 2023: Nikmati Sensasi Track di Alam Bebas hingga Santap Kuliner Khas Jember

372
×

Jelajah Purba 2023: Nikmati Sensasi Track di Alam Bebas hingga Santap Kuliner Khas Jember

Sebarkan artikel ini
Jelajah Purba
Pemandu wisata jelajah purba menerangkan situs bersejarah kepada peserta, Minggu (10/12/2023). (Foto: Zainul Hasan/Beritabangsa.id)

Awalnya, area situs ini hanyalah kawasan perkebunan milik Firdaus, luasnya 13 meter persegi, dan sering menjadi tempat umbaran ayam kampung.

“Waktu itu, saya sedang membersihkan kotoran ayam di lahan saya. Kotorannya tepat diatas batu yang hanya terlihat sebagian ke permukaan. Iseng saja, saya bersihkan batu itu. Ternyata batu kenong (situs megalitikum – red),” ucap Firdaus.

Bentuk batu kenong menyerupai kepala manusia dengan ukuran yang lebih besar, diatasnya terdapat bagian yang menyerupai gelung rambut seukuran genggaman tangan manusia, di bagian tengahnya terdapat tulisan dengan Bahasa Sansekerta.

Konon, batu kenong ini merupakan simbol adanya para resi (orang yang suci pada periode Weda dan mendapat wahyu himne-himne Weda) di Dusun Calok ini.

“Setelah saya tahu bahwa itu situs bersejarah, saya langsung memberitahukan kepada istri saya yang kebetulan bekerja di situs Duplang. Dia kemudian melaporkan ke pihak Dinas Pariwisata,” ungkap Firdaus.

Sekitar Tujuh bulan berselang dari laporan itu, pihak Dinas Pariwisata lantas mendatangi lokasi situs untuk melakukan survey dan mengumpulkan data arkeolog.

“Ada 18 batu bersejarah di sini. Kalau dari cirinya, ada yang dari Bali, Korea, bahkan Jepang. Di daerah Arjasa ini memang dikenal dengan situs sejarahnya,” tutup Firdaus.

Usai mengkaji situs Calok, peserta jelajah purba melanjutkan perjalanannya ke situs Duplang di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa.

Sama halnya dengan situs Calok, wisata situs Duplang juga menyimpan sejarah peradaban manusia periode megalitikum.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60