Tumbuhkan Empati Jangan Jadi Problemaker
Saat yang sama, Profesor Dr. Moh. Ali Aziz, Ketua Pengawas Yayasan Khadijah, menyampaikan kajian dari karya tulisnya berjudul “Berbagi Damai Melalui Shalawat Nabi”.
Profesor yang juga Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini menjelaskan, dorongan kuat untuk membuat karya tulis ini adalah ketika ia membaca kitab Jalaa-ul Afhaam Fil Fadhlis Shalaati Was Salaam ‘Ala Muhammadin Khairil Anaam, Karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah.
Dalam buku tersebut disebabkan ada 40 kemuliaan orang yang membaca selawat.
Namun dalam bukunya ini, Profesor Moh. Ali Aziz meringkasnya menjadi 20 butir saja.
“Karena kita ini orang-orang Khadijah, orang NU, yang sudah tahu keutamaan-keutamaan dari membaca sholawat, jangan mengaku orang Khadijah kalau tidak tahu sholawat, karena itu sangat tidak pantas,” ujarnya.
Kajian yang utama adalah pada surat At-taubah ayat 9, yang menerangkan tentang sifat mulia Baginda Muhammad SAW, yang terletak pada ‘Azizun ‘Alaihima ‘Anittum (ikut merasakan penderitaan).
“Apa yang dirasakan oleh umatnya, Rasulullah juga ikut merasakan, jadi jangan takut ketika kita merasakan kesulitan, bersholawatlah insyaallah Baginda Rasulullah hadir di tengah-tengah kita,” tuturnya.
Yang terpenting adalah, lanjutnya, bagaimana menanamkan rasa empati, karena sifat ini ada pada diri Rasulullah, dengan demikian Rasulullah ikut merasakan apa yang telah dilakukan umatnya melalui rasa empati ini.
“Jangan jadi problemaker, apalagi menyebar hal-hal yang tidak benar yang menimbulkan masalah,” pesannya.
Di akhir acara, Profesor Moh. Ali Aziz sebelum membacakan doa, mengajak para guru, karyawan dan wali murid berselawat atas Nabi, sebagai bentuk kecintaan seorang muslim terhadap kekasih Allah.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
