Terkini

Gandeng Insan Pers dan Mahasiswa Unitomo, BKKBN Jatim Turunkan Stunting

140
×

Gandeng Insan Pers dan Mahasiswa Unitomo, BKKBN Jatim Turunkan Stunting

Sebarkan artikel ini
BKKBN
Seluruh tamu undangan, narsum dan mahasiswa di Gedung Kampus Unitomo

BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional perwakilan Jawa Timur (BKKBN Jatim) mengajak mahasiswa menekan angka stunting di hulu.

Ratusan mahasiswa Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, diajak sosialisasi dan edukasi pencegahan stunting sejak remaja.

Scroll untuk melihat berita

Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati, mengatakan percepatan penurunan stunting dengan memulai dari hulu.

“Kita harus persiapkan remaja agar siap menghadapi kehidupan berkeluarga, melibatkan faktor-faktor seperti kesehatan reproduksi, ekonomi, dan kesehatan mental,” kata Maria, di Auditorium Ki Moh Saleh Universitas dr Soetomo, Kamis, (16/11/2023).

Melalui forum koordinasi jurnalis, mahasiswa diajak BKKBN Jatim mempercepat penurunan stunting dari diri hingga mengajak orang lain.

“Pertama, dirinya sendiri, keluarga agar tak ada stunting, lalu sosialisasi ke teman sebaya,” pesannya.

Mahasiswa harus jadi agen perubahan sosial di masalah ini. “Mereka memiliki peran penting untuk mensosialisasikan upaya percepatan penurunan stunting,” tambahnya.

Target di Jawa Timur untuk penurunan stunting 14 persen.

“Kita berharap agar target ini lebih rendah sebagai budaya ungkit bagi tingkat nasional, dengan target 13 kabupaten pada tahun 2024,” jelasnya.

“Stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kemiskinan, pola asuh, dan pemahaman perkawinan anak. Sinergi antara pihak pers dan mahasiswa menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai persoalan terkait faktor penyebab stunting,” imbuhnya.

Upaya bersama antara insan pers dan mahasiswa diharapkan dapat menciptakan momentum positif dalam percepatan penurunan stunting di Jawa Timur.

Sementara itu, Rektor Unitomo Profesor Siti Marwiyah menyambut baik sinergitas ini.

Seusai pembukaan seminar, Rektor menerima plakat dan cinderamata dari Kepala Perwakilan BKKBN Jatim.

Prof Siti menambahkan ada beberapa fakultas yang bisa mengedukasi tentang gizi dan kebutuhan makanan sehat calon ibu hamil melalui KKN tematik.

Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji menjelaskan kegiatan BKKBN melibatkan perguruan tinggi, dan media massa peduli percepatan penurunan stunting sangat baik.

“Sebagai insan pers, kita harus sering memberitakan perihal stunting ini. Agar masyarakat Indonesia bebas stunting,” ungkap dosen Universitas Negeri Surabaya ini.

Isu stunting harus mudah dipahami rakyat. Masalah stunting sudah bukan sekadar masalah kesehatan tetapi sudah jadi masalah sosial.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *