Kemudian Tari meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak asal berangkat ke luar negeri untuk bekerja.
Kebanyakan masyarakat yang tergiur dengan beragam tawaran gaji besar dengan bekerja di luar negeri, namun tidak dibarengi dengan wawasan terhadap segala sesuatu terkait keimigrasian, tingkat kesiapan mental rendah, wawasan terkait negara tujuan kerja juga rendah, wawasan hak dan tanggung jawab pekerja migran, alhasil mereka banyak menjadi korban dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Calon pekerja migran harus pamit kepada Kepala Desa atau Lurahnya, sehingga pimpinan yang paling dekat dengan masyarakat itu akan mengawal warganya terhadap seluruh proses yang harus dilakukan calon pekerja migran. Dengan demikian, Kades maupun Lurah akhirnya bisa memastikan warganya bisa aman dan nyaman bekerja di luar negeri,” pesan Tari.
Dia juga meminta kepada calon pekerja migran untuk memprioritaskan lembaga penyalur tenaga kerja luar negeri yang mengantongi izin resmi di pemerintah sehingga tingkat keamanannya lebih terjamin.
Di samping itu, calon pekerja migran harus memprioritaskan program pemerintah terkait ketenagakerjaan di luar negeri.
“Prioritaskan negara tujuan yang telah bekerjasama dengan Indonesia, lowongan kerja antara pemerintah dalam negeri dengan pemerintah luar itu lebih aman,” lanjutnya.
Selain itu, pihak lainnya yang juga terlibat langsung dalam pemulangan Rahmat dari Rusia, di antaranya SBMI Jember juga Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember.