Sekilas Tentang Cak Ning
Cak Ning Surabaya pertama kali diselenggarakan pada tahun 1981, dan telah berlangsung hingga
saat ini.
Masyarakat Kota pahlawan Surabaya, memiliki panggilan akrab untuk laki-laki adalah: Cak
dan untuk perempuan Ning. Cak berasal dari kata Cacak. Sehingga, panggilan Cak itu sama dengan
abang, mas atau kakak laki-laki dan Ning untuk perempuan muda, bisa sebagai panggilan untuk
kakak atau adik.
Cak merupakan sosok pemuda pria Surabaya yang tegas sehingga lebih suka melakukan sesuatu penuh pertimbangan.
Sosok Cak Surabaya adalah sosok pelindung dan memiliki loyalitas serta kesetiaan yang tinggi.
Hal ini dapat dilihat dimana seorang Cak selalu mendampingi kemanapun Ning pergi, sedangkan Ning merupakan sosok yang centil, tetapi juga senggol bacok (dapat menjaga dirinya).
Cak dan Ning mempunyai busana yang khas yang diatur melalui Perwali Surabaya Nomor 60 Tahun 2009 tentang Busana Resmi Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya .
Menyandang gelar Cak dan Ning, selain memiliki daya tarik juga harus mampu menjadi PR (Public
Relation) atau Humas (Hubungan Masyarakat) bagi Kota Surabaya.
Cak dan Ning, harus mampu
tampil sebagai wakil anak muda pilihan dan menjadi teladan bagi muda-mudi lainnya.
Sebagai PR, Cak dan Ning juga mempunyai kemampuan menggunakan bahasa asing, sebab tamu-tamu yang datang ke Surabaya, juga banyak yang berasal dari mancanegara.
Paguyuban Cak dan Ning Surabaya sendiri lebih mengedepankan rasa persaudaraan yang tinggi tanpa memandang latar belakang anggota.
Hal inilah yang selalu ditekankan oleh para narasumber yang hadir pada acara tersebut. Sehingga dari generasi ke generasi, Paguyuban Cak dan Ning Surabaya tetap eksis di Surabaya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id